Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru
Ilustrasi nasi liwet

7 Rekomendasi Tempat Makan Terkenal di Karawang yang Bikin Nagih

Kamis, 30 Oktober 2025 02:00 WIB
Ilustrasi masakan sunda.

20 Tempat Makan Terbaik di Garut 2025: Dari Kuliner Legendaris hingga Kekinian

Kamis, 30 Oktober 2025 01:00 WIB

Legenda Persib Nilai Strategi Bojan Hodak Pas untuk Pemain Timnas Indonesia

Rabu, 29 Oktober 2025 21:35 WIB
Facebook Instagram YouTube TikTok
Terbaru
  • 7 Rekomendasi Tempat Makan Terkenal di Karawang yang Bikin Nagih
  • 20 Tempat Makan Terbaik di Garut 2025: Dari Kuliner Legendaris hingga Kekinian
  • Legenda Persib Nilai Strategi Bojan Hodak Pas untuk Pemain Timnas Indonesia
  • Permintaan Maaf Saddil Ramdani ke Bobotoh Usai Gestur Kesal di GBLA
  • Resmi Berpisah, Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa Angkat Bicara
  • Banyak yang Belum Dapat! Ini 5 Penyebab BLT Kesra Belum Cair dan Cara Mengatasinya
  • Borneo FC Tampil Perkasa, Delapan Laga Tanpa Tersentuh Kekalahan!
  • Jelang Kontra Bali United: Hodak Umumkan Kabar Gembira, 2 Pemain Asing Sudah Fit Total!
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Kamis, 30 Oktober 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Fenomena SMAN 1 Cimarga: Dari Tamparan, Mogok Massal hingga Ancaman Blacklist

Oleh SusanaSenin, 20 Oktober 2025 09:00 WIB4 Mins Read
SMAN 1 Cimarga. Foto: Ist.
ADVERTISEMENT

bukamata.id – Dunia pendidikan di Banten tengah diguncang oleh kasus yang bermula dari tindakan indisipliner sederhana: seorang siswa merokok di sekolah.

Namun, insiden kecil itu berkembang menjadi gejolak besar yang mengguncang SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, memunculkan reaksi emosional, gelombang protes siswa, hingga keputusan politik di tingkat provinsi.

Kasus ini bukan sekadar persoalan antara guru dan murid. Ia menyingkap rapuhnya komunikasi dalam lingkungan pendidikan, gesekan antara disiplin dan kekerasan, serta bahaya reaksi instan di era digital.

Pemicu Awal: Tamparan di Tengah “Jumat Bersih”

Kejadian bermula pada Jumat, 16 Oktober 2025. Seorang siswa SMAN 1 Cimarga tertangkap merokok di area kantin saat kegiatan Jumat Bersih berlangsung.

Kepala sekolah, Dini Fitria, menegur secara spontan karena merasa kecewa pada sikap siswa yang tidak jujur saat ditegur.

“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi,” kata Dini saat dikonfirmasi.

Namun, aksi spontan itu menyebar cepat di media sosial. Narasi pun berkembang liar, dari sekadar teguran menjadi tuduhan kekerasan fisik.

Orangtua siswa, Tri Indah Alesti, kemudian melaporkan Dini ke Polres Lebak atas dugaan kekerasan terhadap anak. Polisi pun membenarkan laporan tersebut.

“Betul, ada laporan terkait kekerasan fisik,” ujar Ipda Limbong, Kanit PPA Satreskrim Polres Lebak.

Gelombang Reaksi: Dari Siswa Mogok Sekolah hingga Gubernur Turun Tangan

Kasus ini dengan cepat menjalar ke ranah publik. Lebih dari 600 siswa melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepala sekolah.

Aksi tersebut bahkan viral dengan spanduk bertuliskan “Kami tidak akan sekolah sebelum kepsek dilengserkan.”

Pemerintah Provinsi Banten segera turun tangan. Gubernur Andra Soni memutuskan untuk menonaktifkan sementara Kepala SMAN 1 Cimarga, sambil menunggu hasil penyelidikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah meninjau video kejadian dan memerintahkan pemanggilan para saksi.

“Kalau memang terbukti ada kekerasan, bisa jadi sanksinya pemberhentian,” tegas Deden.

“Namun untuk menstabilkan suasana, sementara yang bersangkutan kami nonaktifkan dulu.”

Jalan Damai: Gubernur Mediasi, Guru dan Siswa Saling Memaafkan

Di tengah derasnya tekanan publik, Gubernur Andra Soni mempertemukan Dini Fitria dengan sang siswa, Indra, di Pendopo KP3B Serang, Rabu (15/10/2025).

Pertemuan berlangsung hangat dan berakhir dengan saling memaafkan.

“Saya minta maaf atas kesalahan saya,” ujar Indra.

“Ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. Semoga Indra ikhlas dan sukses,” balas Dini.

Suasana pun mencair. Dini mengaku lega bisa menyelesaikan persoalan dengan cara damai dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bersama.

Pakar Pendidikan: Semua Pihak Reaktif dan Kehilangan Kendali

Kasus SMAN 1 Cimarga turut menarik perhatian Pakar Pendidikan, Bukik Setiawan. Menurutnya, seluruh pihak dalam kasus ini menunjukkan reaksi emosional tanpa refleksi.

“Kepala sekolah reaktif, murid reaktif, orangtua pun reaktif. Semua bertindak instan tanpa dialog,” ujar Bukik.

“Ini menunjukkan dua kesalahan besar: pelanggaran hak anak dan kegagalan kepemimpinan adaptif,” tambahnya.

Bukik menilai, viralnya kasus ini mencerminkan masa transisi pendidikan Indonesia yang masih bergulat antara budaya disiplin keras dan pendekatan humanis.

Putaran Balik: Kepala Sekolah Dapat Hadiah Umrah

Ironisnya, setelah badai kritik, simpati publik justru mengalir deras kepada Dini. Banyak masyarakat menilai tindakannya adalah bentuk refleks spontan dari seorang pendidik yang peduli disiplin.

Dini pun mendapat hadiah umrah gratis dari Pondok Pesantren Daarul Shafa, Depok sebagai bentuk dukungan moral.

“Ustaz Lancip menyampaikan kabar itu langsung. Saya sangat bersyukur atas perhatian dan doa masyarakat,” ujar Dini.

Ancaman Baru: Seruan Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga

Namun, kasus ini belum sepenuhnya reda. Seruan boikot muncul di media sosial, beberapa warganet menyerukan agar lulusan SMAN 1 Cimarga di-blacklist oleh HRD perusahaan.

Seruan ini dinilai berbahaya karena mengancam masa depan ratusan siswa yang tidak terlibat langsung.

Pakar etika digital menilai seruan tersebut sebagai bentuk digital bullying dan pelanggaran prinsip keadilan sosial. Jejak digital yang viral dikhawatirkan berdampak panjang terhadap reputasi siswa maupun sekolah.

Krisis Kepemimpinan dan Literasi Emosional di Sekolah

Kasus SMAN 1 Cimarga menunjukkan bahwa dunia pendidikan bukan sekadar soal akademik, tetapi juga ruang emosi dan karakter.

Dari peristiwa ini, ada tiga pelajaran penting yang dapat diambil:

  1. Disiplin Tanpa Kekerasan: Teguran bisa tegas tanpa harus menyakiti fisik maupun perasaan siswa.
  2. Dialog Lebih Penting dari Reaksi: Komunikasi terbuka mencegah konflik melebar menjadi krisis publik.
  3. Literasi Digital & Emosi: Di era viral, satu tindakan bisa berdampak nasional. Guru, siswa, dan orangtua harus belajar mengelola emosi dan media.

Kasus Cimarga adalah cermin bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang belajar menghadapi diri sendiri.

Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News

Dini Fitria Gubernur Andra Soni guru tampar siswa HL kasus tampar murid siswa mogok sekolah SMAN 1 Cimarga viral Lebak
Share. Facebook Twitter WhatsApp
ADVERTISEMENT

Jangan Lewatkan

Segera cair bansos KLJ Agustus 2025,

Banyak yang Belum Dapat! Ini 5 Penyebab BLT Kesra Belum Cair dan Cara Mengatasinya

Kinerja Bank bjb 2025 Melesat! Aset Tembus Rp215,9 Triliun

Heboh! Geng Motor Serang Satpam Gym di Bandung, Polisi Tangkap 5 Pelaku Termasuk Anak Sekolah

Cara cek bansos PKH tahap 4 2025 pakai KTP.

BLT Kesra Rp900.000 Cair November 2025, Begini Cara Cek Penerima dan Daftar Secara Online

Terungkap! Motif di Balik Pembunuhan Wanita Cimahi yang Bikin Suami Histeris

kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang diselenggarakan di dua kota besar

bank bjb Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Lewat Bulan Inklusi Keuangan 2025

Terpopuler
  • 20 Tempat Makan Enak di Bogor Terbaru 2025, Cocok untuk Wisata Kuliner Akhir Pekan
  • 20 Destinasi Wisata Instagramable di Indramayu, Cocok untuk Liburan Singkat
  • Wisata Kuliner Bandung, Ini 7 Spot Sarapan Pagi yang Wajib Dicoba
  • Kebun Raya Bogor.
    12 Tempat Wisata Terbaik di Bogor: Alam, Hiburan, dan Aktivitas Seru Keluarga
  • Pemain Persib, Andrew Jung selebrasi usai mencetak gol ke gawang Selangor FC dalam laga ACL 2.
    Peringkat Terbaru Liga Negara Asia: Indonesia Naik Usai Persib Tekuk Selangor FC 2-0
Facebook Instagram YouTube TikTok
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.