bukamata.id – Flyover Antapani merupakan salah satu jembatan layang populer yang ada di Kota Bandung.
Flyover ini menghubungkan ruas Jalan Terusan Jakarta dan Jalan Antapani, yang keberadaannya cukup membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di kawasan tersebut.
Kawasan ini sering kali padat oleh kendaraan karena merupakan salah satu akses atau penghubung pusat kota dengan kawasan Bandung lainnya.
Dibalik kemegahan bangunannya, berikut 4 fakta unik Flyover Antapani atau Flyover Pelangi yang berada di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung.
1. Proyek kerjasama Indonesia dan Korea
Pembangunan flyover ini merupakan proyek kerja sama antara Pusat Jalan & Jembatan, Balitbang Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Bandung dan Posco Steel Korea. Proyek ini menghabiskan anggaran Rp35 miliar.
Dari total biaya Rp35 miliar, komposisinya adalah Rp21,5 miliar dari Kementerian PUPR, Rp10 miliar dari Pemkot Bandung dan Rp2 miliar dari Posco Steel Korea berupa material.
2. Teknologi
Flyover ini dibangun dengan teknologi struktur baja bergelombang atau Corrugated Mortar Pusjatan (CMP). Jembatan dengan teknologi ini merupakan yang pertama dibangun di Indonesia.
Struktur baja bergelombang dengan kombinasi timbunan ringan memiliki beberapa keunggulan seperti waktu pengerjaaan konstruksi jembatan yang lebih cepat setengahnya dan biaya hemat hingga sekitar 60% jika dibandingkan dengan pembangunan jembatan layang dengan struktur beton bertulang.
3. Tampilan
Tak hanya mengurangi kemacetan di persimpangan Jalan Terusan Jakarta-Jalan Antapani, tampilan jembatan layang ini juga cantik menawan dengan seni mural keramik warna warni karya arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jhon Martono.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini