Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

ASN Bisa WFA: Kebijakan Baru PANRB Soal Fleksibilitas Kerja Pegawai Negeri

Rabu, 18 Juni 2025 08:26 WIB

Harga LPG 3 Kg di Bandung Raya Naik Jadi Rp19.000, Ini Alasan dan Dampaknya

Rabu, 18 Juni 2025 08:11 WIB

Tel Aviv Lumpuh Usai Serangan Rudal Iran, Warga Mengungsi dan Aktivitas Kota Terhenti

Rabu, 18 Juni 2025 07:53 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • ASN Bisa WFA: Kebijakan Baru PANRB Soal Fleksibilitas Kerja Pegawai Negeri
  • Harga LPG 3 Kg di Bandung Raya Naik Jadi Rp19.000, Ini Alasan dan Dampaknya
  • Tel Aviv Lumpuh Usai Serangan Rudal Iran, Warga Mengungsi dan Aktivitas Kota Terhenti
  • Misteri Gunung Lewotobi Laki-Laki: Fakta, Legenda, dan Kepercayaan Warga Sekitar
  • Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung 18 Juni 2025, Catat Lokasinya
  • Rezaldi Pulih, Persib Siap Tempur di Piala Presiden dan ACL Two 2025
  • Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 18 Juni 2025, Cek Lokasinya
  • Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Gaya Hidup

Babakan Siliwangi: Warisan Hijau Kota Bandung yang Penuh Sejarah dan Kontroversi

Rina Rahadian SusanaKamis, 8 Mei 2025 04:00 WIB
Hutan Kota Babakan Siliwangi. Foto: Humas Pemkot Bandung.

bukamata.id – Babakan Siliwangi, sering disebut Baksil, bukan sekadar hutan kota di tengah hiruk pikuk Bandung.

Kawasan ini menyimpan sejarah panjang dan kisah kontroversial, mencerminkan pentingnya ruang hijau bagi kehidupan urban.

Tak banyak yang tahu bahwa kawasan ini sudah ada sejak era kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1920.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah perjalanan sejarah dan perkembangan Babakan Siliwangi hingga menjadi ikon hijau Kota Bandung saat ini:

1. Zaman Penjajahan: Awal Mula Warisan Alam Bandung

Pada masa kolonial Belanda, kawasan yang kini dikenal sebagai Babakan Siliwangi disebut Lebak Gede. Terbentuk dari aliran alami Sungai Cikapundung, wilayah ini berfungsi sebagai sabuk hijau penting bagi Kota Bandung.

Baca Juga:  Cari Kuliner Murah di Kota Bandung? Coba Kunjungi Tempat Ini

Pada 1920, muncul gagasan revolusioner untuk menjadikan Lebak Gede sebagai hutan kota dan taman terbuka, sebuah konsep yang sangat visioner di zamannya.

2. Era 1950–1980-an: Dari Hutan Kota ke Destinasi Wisata

Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan kawasan ini diambil alih oleh Pemerintah Kota Bandung. Dalam periode kepemimpinan Wali Kota Otje Djundjunan (1950–1980), Babakan Siliwangi mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata.

Restoran dan berbagai fasilitas hiburan mulai bermunculan, mengubah kawasan ini menjadi destinasi rekreasi favorit warga kota dan wisatawan.

Baca Juga:  Pastikan Stok Aman, Pertamina Tambah Pasokan Gas LPG 3 Kg untuk Kota Bandung

3. Tahun 1990–2000-an: Kontroversi dan Kerusakan

Sayangnya, geliat komersialisasi yang semakin masif justru menimbulkan polemik. Rencana-rencana pembangunan yang melibatkan investor swasta memicu kekhawatiran tentang rusaknya fungsi ekologis kawasan.

Kontroversi memuncak pada tahun 2003, saat kebakaran melanda dan menghancurkan ikon Babakan Siliwangi, yakni Restoran Babakan Siliwangi. Tragedi ini memicu perdebatan serius tentang arah pengelolaan kawasan tersebut.

4. 2011 hingga Kini: Pengakuan Dunia dan Kembali ke Akar

Tahun 2011 menjadi tonggak penting ketika Babakan Siliwangi resmi diakui sebagai World Urban Forest oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca Juga:  4 Oleh-Oleh Kuliner Bandung Paling Hits 2025, Wajib Masuk Daftar Belanja!

Dua tahun kemudian, pada 2013, Pemerintah Kota Bandung mengakhiri kerja sama dengan pihak swasta dan mengambil alih penuh pengelolaan kawasan.

Sejak saat itu, upaya pelestarian digencarkan. Penataan ulang, pemulihan ekosistem, dan penyediaan ruang partisipatif bagi masyarakat lokal dilakukan demi mengembalikan fungsi Babakan Siliwangi sebagai paru-paru kota.

Kini, kawasan ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tapi juga simbol perjuangan warga Bandung dalam mempertahankan ruang hijau di tengah tekanan urbanisasi.

Babakan Siliwangi hutan Kota Bandung sejarah
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Misteri Gunung Lewotobi Laki-Laki: Fakta, Legenda, dan Kepercayaan Warga Sekitar

Rabu, 18 Juni 2025 06:00 WIB

Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Rabu, 18 Juni 2025 02:00 WIB

Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang

Rabu, 18 Juni 2025 01:00 WIB

Temukan Keunikan Nasi Kalong Bandung, Santapan Malam tanpa MSG yang Menggoda

Selasa, 17 Juni 2025 22:15 WIB

Sarapan Enak di Bandung, 3 Tempat Favorit dengan Suasana Unik

Selasa, 17 Juni 2025 19:20 WIB

Cara Daftar PIP 2025: Bantuan Pendidikan untuk Pelajar dari Keluarga Tidak Mampu

Selasa, 17 Juni 2025 07:03 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.