bukamata.id – Kawasan Cibaduyut di Bandung telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan sepatu yang ikonik.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, jejak sejarah industri sepatu di kawasan ini bermula pada tahun 1920, ketika mayoritas penduduk setempat bekerja di sebuah pabrik sepatu.
Dengan keterampilan yang terus diasah selama bertahun-tahun, mereka mulai merintis usaha mandiri, menghasilkan sepatu berkualitas meski dengan teknologi yang masih sederhana.
Langkah awal ini membuka jalan bagi kemajuan besar yang terjadi pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 1940, jumlah pengrajin sepatu di Cibaduyut meningkat pesat menjadi 89 orang, dan dalam satu dekade berikutnya berkembang menjadi 250 unit usaha.
Cibaduyut pun berkembang pesat menjadi pusat industri sepatu terbesar di Bandung, dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional.
Kini, wilayah Cibaduyut terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tercatat ada 190 pengrajin aktif di Kelurahan Cibaduyut dan sekitar 600 pengrajin di Kecamatan Bojongloa Kidul.
Industri sepatu lokal ini sedang bertransformasi dengan penerapan teknologi modern dalam pemasaran sebagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali kejayaan Cibaduyut.
Sebagai bagian dari Kampung Wisata Kreatif (KWK) Kota Bandung, Cibaduyut kini menawarkan pengalaman yang lebih beragam.
Selain berbelanja sepatu, wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Bandung yang menggugah selera, mulai dari Jalan Indrayasa hingga Mekarwangi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini