“Orang itu akan rentan terhadap penyakit radang neurologis dan sistemik yang kronis. Hal ini dbisa menyebabkan penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia,” tuturnya.
“Pola tidur yang berubah bisa menyebabkan kecanduan dan penyalahgunaan zat. Semua ini bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan stroke,” terang Shobha.
Para ahli saraf sudah mengamati bahwa selama tidur nyenyak, otak melakukan fungsi-fungsi penting di antaranya membersihkan produk limbah dan protein berbahaya yang terakumulasi sepanjang hari. Tanpa tidur yang cukup, proses pembersihan ini bakal terganggu.
“Kurang tidur bisa menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti demensia serta penyakit Parkinson. Singkatnya, kurang tidur bisa berdampak pada plastisitas neuron dan membuka jalan menuju berbagai penyakit neurologis dan sistemik,” tandas Shobha.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini