bukamata.id – Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan terkait fenomena tentang kemampuan melihat jin yang kerap menjadi bahan perbincangan di tengah masyarakat
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa klaim semacam itu harus disikapi dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan.
UAH menjelaskan bahwa secara fitrah, jin adalah makhluk tersembunyi. Bahkan, kata “jin” sendiri berasal dari akar kata yang berarti “tersembunyi” atau “tidak tampak.”
“Jin disebut jin karena fitrahnya adalah tidak terlihat. Sebaliknya, manusia (insan) adalah makhluk yang tampak. Maka mustahil manusia bisa melihat jin dengan mata biasa,” jelas UAH, dikutip dari YouTube @BSLO, Selasa (17/12/2024).
UAH menekankan bahwa jika ada seseorang yang mengaku bisa melihat jin, hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya intervensi atau pengaruh tertentu dari jin itu sendiri.
“Kalau ada orang mengatakan bisa melihat jin, itu berarti ada pengaruh dari jin. Ingat, hanya jin yang bisa melihat jin,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jin yang menampakkan dirinya kepada manusia biasanya dalam kondisi tidak normal. Penampakan tersebut bisa terjadi jika jin sedang melanggar fitrahnya atau mengalami masalah tertentu.
“Jika jin menampakkan dirinya, itu pertanda jin tersebut bermasalah. Mereka keluar dari fitrahnya sebagai makhluk yang tersembunyi,” tegas UAH.
Menurut UAH, prinsip dasar Islam mengajarkan bahwa jin dan manusia memiliki karakteristik yang berbeda. Manusia hidup di alam nyata dan memiliki keterbatasan dalam melihat alam gaib, sedangkan jin berada di alam yang tak kasat mata.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini