bukamata.id – Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyatakan, ada hal yang perlu diketahui oleh umat Muslim dalam peristiwa Isra Miraj. Terkhusus dalam bab turunnya perintah shalat.
Dalam pandangan Gus Baha, umat IsIam tidak boleh salah paham tentang jumlah shalat lima puluh waktu yang kemudian berkurang menjadi lima waktu dalam peristiwa Isra Mi’raj.
“Jadi kamu tidak boleh punya keyakinan, sebetulnya Allah itu dari awal ngotot ingin membuat shalat lima puluh waktu. Setelah melihat Nabi, menjadi tidak tega, berkurang jadi lima waktu,” ucap Gus Baha seperti dikutip laman NU Online, Sabtu (25/1/2025).
Menurut Gus Baha, pikiran yang mengatakan bahwa Allah mengurangi jumlah shalat setelah ketemu Nabi bisa merusak tauhid atau akidah.
Namun, pemikiran yang benar secara ilmu tauhid, sebetulnya dari awal Allah menghendaki lima puluh waktu dulu, tapi pada hakikatnya, pada praktiknya hanya lima waktu yang akan diberlakukan.
“Setelah Nabi Muhammad bertemu Allah, kemudian Allah mewajibkan kepada Nabi dan umatnya untuk melakukan shalat lima puluh waktu. Kemudian turun anugerah Allah, maka akhirnya dikurangi hingga tinggal lima waktu yang wajib dikerjakan,” katanya.
Gus Baha menegaskan, tidak boleh seseorang beranggapan kalau Allah punya pertimbangan ulang setelah bertemu Nabi Muhammad. Ini sama saja mengatakan bahwa ilmunya Allah sesuatu yang baru. Hal ini tentu tidak boleh dalam ilmu tauhid, karena menyerupai makhluk.
“Tidak boleh mengatakan Allah mengevaluasi ulang, akhirnya menjadi lima waktu. Keyakinan seperti ini tidak boleh. Karena menunjukkan ilmu Allah sesuatu yang baru. Allah jadi tahu setelah banyak evaluasi,” ujar ulama asal Rembang ini.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini