bukamata.id – Dalam salah satu kajian yang disampaikan, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan nasihat yang sangat penting mengenai hijab, yang relevan bagi setiap perempuan Muslim.
Berhijab bukan hanya sekadar pakaian, melainkan merupakan bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual mendalam dalam Islam.
Bagi banyak perempuan Muslim, hijab, jilbab, atau kerudung adalah bagian dari identitas dan penghormatan terhadap diri sendiri serta kepada Allah SWT.
Namun, seringkali terdapat tantangan baik dari dalam diri maupun pengaruh luar yang membuat perjalanan untuk mematuhi perintah ini tidak selalu mudah.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya berhijab dengan cara yang penuh makna.
“Jangan pernah bikin malaikat Munkar dan Nakir bingung. Karena kain kafan untuk Muslimah itu ada kerudungnya,” kata UAH, dikutip dari YouTube @at-tamimyofficial1341, Selasa (7/1/2025).
“Kalau laki-laki, dua kain. Tapi perempuan, dua plus satu,” tambahnya, menjelaskan bahwa pakaian kafan bagi wanita memiliki tambahan, yaitu kerudung.
Hijab bagi perempuan, menurut UAH, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pakaian mereka. Tanpa kerudung, ia menjelaskan, bisa membuat malaikat Munkar dan Nakir bertanya, “Siapa ini yang pakai kerudung?”
Nasihat ini memberi gambaran yang dalam tentang hijab bukan hanya sebagai penampilan, tetapi juga sebagai kesadaran spiritual dan tanggung jawab terhadap hukum Allah SWT.
“Jangan sampai saat di dunia tidak mengenakan kerudung, tetapi saat di kubur, kerudung dipakai oleh malaikat,” ujar UAH.
Ini menekankan pentingnya menjaga keistiqamahan dalam menjalankan perintah agama. Walaupun ada godaan atau tantangan dalam kehidupan sehari-hari, berhijab adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan Allah SWT.
Perempuan yang mengenakan hijab dengan niat tulus dan ikhlas menunjukkan kepatuhan kepada Allah dan menjaga martabatnya baik di dunia maupun akhirat.
Hijab bukan hanya penutup tubuh, tetapi juga pelindung jiwa dari pandangan yang tidak semestinya. Dengan berhijab, seorang perempuan menjaga diri dari gangguan dunia luar yang bisa merusak kesucian hati.
UAH juga menekankan bahwa dalam Islam, perempuan yang menjaga auratnya dihormati dan dianggap mulia. Hijab bukan hanya kewajiban, tetapi anugerah yang melindungi diri. Hijab merupakan simbol dari pengakuan terhadap identitas seorang Muslimah yang menjaga kesucian dan kehormatan dirinya.
“Jangan sampai kamu tidak mengenakan kerudung saat di dunia, tetapi saat di kubur malaikat Munkar dan Nakir bertanya, siapa ini yang pakai kerudung?” ungkapnya.
Hijab adalah simbol ketulusan iman, bukan sekadar penutup aurat, dan menjadi jalan bagi perempuan untuk mendapatkan pahala serta perlindungan dari Allah SWT.
UAH juga mengingatkan bahwa berhijab adalah bentuk perlindungan dari godaan dunia yang bisa merusak akhlak dan iman.
“Hijab bukan hanya untuk menjaga penampilan, tetapi juga menjaga hati dan diri kita,” ungkapnya.
Melalui hijab, seorang Muslimah tidak hanya menutup aurat, tetapi juga menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak baik, baik di dunia maupun akhirat.
Dengan berhijab, seorang wanita menunjukkan keseriusan untuk mengikuti perintah Allah dan menjadikan agama sebagai pedoman utama dalam hidupnya.
“Semoga dengan hati yang tulus dan niat yang ikhlas, setiap langkah kita semakin mencerminkan keindahan iman,” tandasnya.