bukamata.id – Kalipah Apo bukan hanya dikenal sebagai kawasan pusat belanja perlengkapan rumah tangga murah di Bandung, tetapi juga menyimpan sejarah yang dalam dan penting bagi kota ini.
Nama “Kalipah Apo” ternyata berasal dari julukan Raden Haji Moehamad Soe’eb, tokoh ulama dan wakil penghulu yang berperan besar dalam sejarah Islam di Bandung.
Terletak di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Kalipah Apo berada tak jauh dari kawasan ikonik Jalan Asia Afrika dan Alun-Alun Bandung.
Lokasinya persis di samping Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), membuatnya mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota.
Sejak lama, Kalipah Apo sudah dikenal luas sebagai tempat berburu perlengkapan rumah tangga dengan harga terjangkau. Tapi bukan hanya itu, tempat ini juga terkenal sebagai pusat kuliner legendaris.
Salah satu ikonnya adalah Lotek Kalipah Apo, yang sudah eksis sejak 1953. Bahkan sejak era 90-an, kawasan ini juga populer sebagai pusat penjual aneka kolak, terutama saat Ramadan tiba.
Namun, di balik popularitasnya sebagai pusat perdagangan dan kuliner, Kalipah Apo menyimpan kisah historis yang jarang diketahui.
Nama jalan ini merujuk pada Raden Haji Moehamad Soe’eb, seorang tokoh agama yang semasa hidupnya dikenal dengan gelar “Kalipah”, atau “khalifah”, setelah diangkat menjadi penghulu Kabupaten Bandung—pada masa ketika Bandung belum berstatus kota.
Menurut Ibnu Qoyim Isma’il dalam bukunya Kiai Penghulu Jawa: Peranannya di Masa Kolonial (1997), jabatan pemuka agama Islam pada masa kolonial terbagi dalam beberapa tingkatan, mulai dari guru ngaji, imam, khalifah, hingga penghulu kepala.
Moehamad Soe’eb dikenal luas sebagai tokoh menak kaum yang tidak hanya berkiprah dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, termasuk soal teknik bertani.
Tak hanya itu, dalam buku Snouck Hurgronje dan Islam (1989), Kalipah Apo bahkan disebut sebagai penembang lagu-lagu Sunda yang ulung.
Ia dipercaya mengumandangkan takbir di Masjid Agung Bandung saat Hari Raya, sekaligus menjadi pelestari tembang dan lagu rakyat, termasuk yang bertema cinta.
Kini, makam Kalipah Apo atau Muhammad Su’eb terletak di Jalan Karanganyar, di kompleks makam para bupati Bandung.
Lokasinya juga bersebelahan dengan makam pahlawan nasional Raden Dewi Sartika, menandai kontribusi besar yang pernah ia berikan untuk Bandung dan masyarakat Sunda.