bukamata.id – Buraq adalah hewan yang bentuknya lebih kecil dari kuda tapi lebih besar dari keledai dengan sayap di kedua sisi tubuhnya. Memiliki warna putih dan setiap kali melangkah, jauhnya sama dengan jarak pandang.
Buraq menjadi tunggangan Rasulullah SAW saat perjalanan Isra Mi’raj. Di dalam beberapa hadits, kendaraan ini dijelaskan dapat melaju dengan sangat cepat dan membantu Rasulullah SAW mempersingkat waktu perjalanan hanya dalam satu malam.
Dilansir dari laman Muhammadiyah, secara bahasa, Buraq berasal dari kata barqun atau kilat. Seperti yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 20 :
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Ungkapan ‘kilat menyambar penglihatan mereka’, maksudnya karena saking terangnya cahaya kilat itu sehingga membuat orang yang melihatnya sampai kehilangan daya penglihatan seperti orang buta yang tidak bisa melihat objek.
Penamaan seperti ini mungkin karena kecepatannya ketika digunakan oleh Nabi saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj, dimana perjalanan Isra dan Mi’raj hanya terjadi satu malam. Buraq adalah sesosok hewan seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Telah dibawa kepadaku seekor Buraq, seekor binatang putih, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bighal, dan kukunya menjejak di tempat yang dapat dijangkau oleh matanya….”. Hadits Riwayat Bukhari No.162.
Dalil Lain
Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari pada Bab al-Mi’raj nomor hadits 3674, bahwa tatkala Nabi Muhammad sampai di al-Masjid al-Aqsha, malaikat Jibril mengikatkan buraq di sisi dinding sebelah barat, sehingga kemudian disebut sebagai “dinding Buraq” karena peristiwa ini.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini