Selain itu, majalah ini juga memfasilitasi ekspresi sastra, termasuk puisi anti kemapanan yang dipropagandakan oleh Remy Sylado dan kawan-kawan.
Aktuil dikenal karena liputannya yang berani dan dukungannya terhadap ekspresi anak muda.
Di masa ketika banyak media skeptis terhadap budaya pop Barat, Aktuil justru merayakannya sebagai bentuk seni yang patut diapresiasi.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa majalah ini begitu digemari oleh anak muda di Bandung dan kota-kota lain.
Meskipun Aktuil berhenti terbit pada awal 1980-an, pengaruhnya tetap terasa kuat.
Banyak musisi Bandung yang mengakui bahwa Aktuil memperkenalkan mereka pada dunia musik internasional dan memelopori perubahan pandangan masyarakat terhadap rock dan budaya pop, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini