3. Calung Jingjing
– Dimainkan sambil digantung.
– Tangan kiri memegang rangka bambu, sementara tangan kanan memukul bilah-bilahnya.
Bagian utama calung jingjing meliputi:
– Kingking: Pembawa melodi.
– Panempas: Untuk variasi irama.
– Jongjrong: Pengatur pola lagu.
– Gonggong: Pengganti alat perkusi gong.
Dari ketiga jenis ini, calung jingjing menjadi yang paling populer di seni pertunjukan modern.
Perkembangannya dipelopori oleh Ekik Barkah, Parmas, dan seniman Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1960-an.
Inovasi pada calung jingjing menjadikannya lebih dinamis. Seni pertunjukan calung kini kerap memadukan unsur musik dengan elemen hiburan lain seperti vokal, dialog humor, hingga gerakan-gerakan lucu yang menghibur.
Calung: Seni Tradisional yang Terus Hidup
Calung kini tidak lagi sekadar alat musik tradisional, tetapi telah berevolusi menjadi seni pertunjukan yang mampu memikat berbagai kalangan.
Dengan humor dan interaksi langsung dengan penonton, calung tak hanya menghibur, tetapi juga menjadi jembatan untuk mendekatkan generasi muda kepada budaya leluhur.
Sebagai bagian dari budaya Sunda, calung mencerminkan nilai-nilai lokal yang penuh makna.
Dari nada-nada indah hingga perannya dalam seni pertunjukan, calung menegaskan pentingnya melestarikan warisan budaya sebagai kebanggaan bangsa.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini