bukamata.id – Marah adalah emosi yang normal dan sering kali sehat sebagai respons terhadap masalah atau ancaman. Namun, ketika kemarahan tidak terkendali, itu dapat merugikan hubungan kita dan berdampak negatif pada kesejahteraan kita.
Lalu, bagaimana Islam memandang kemarahan? Dilansir dari laman Muhammadiyah, Allah menyebut pengendalian amarah sebagai salah satu ciri hamba-Nya yang saleh:
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarah serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134).
Kontrol terhadap amarah juga sering ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seorang pria berkata kepada Nabi.
“Berilah aku nasihat.” Beliau bersabda, “Jangan marah.” Pria itu mengulangi pertanyaannya beberapa kali, namun Nabi tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR Bukhari).
Kemarahan adalah bagian dari sifat manusia yang tidak bisa dihindari. Namun, perintah Nabi ini bukan berarti kita harus menghilangkan amarah sepenuhnya.
Sebaliknya, beliau mengajarkan agar kita tidak membiarkan amarah menguasai kita. Berikut lima tips praktis dari ajaran Nabi yang dapat membantu kita mengelola kemarahan dengan lebih baik.
1. Berlindung kepada Allah dari Setan
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Jika seseorang marah dan mengucapkan, ‘Aku berlindung kepada Allah,’ maka kemarahannya akan hilang.” (HR Abu Dawud).
Kemarahan sering kali berasal dari bisikan setan, dan mencari perlindungan kepada Allah adalah langkah pertama yang sangat efektif. Dengan menyadari bahwa kemarahan adalah godaan dari setan, kita bisa lebih mudah meredamnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini