bukamata.id – Sebagai kota dengan pesona seni dan budaya yang kuat, Bandung memiliki deretan gedung legendaris yang telah menjadi saksi perkembangan seni teater.
Dari era kolonial hingga masa kini, gedung-gedung ini tidak hanya menjadi tempat pertunjukan, tetapi juga pusat interaksi budaya yang menghidupkan kreativitas masyarakat.
Berikut tiga gedung teater bersejarah di Bandung yang tetap relevan hingga sekarang:
Gedung De Majestic
Berdiri sejak 1925, Gedung De Majestic menjadi saksi sejarah penting saat film pertama Indonesia, Loetoeng Kasaroeng, diputar perdana di sini. Tak hanya untuk film, panggung gedung ini kerap menjadi tempat pertunjukan seni drama klasik di era kolonial.
Hingga kini, De Majestic terus digunakan untuk pementasan seni budaya, mulai dari teater musikal hingga pertunjukan kontemporer, menjadikannya ikon seni yang melintasi zaman. Alamat: Jalan Braga No. 1, Kota Bandung.
Gedung Kesenian Rumentang Siang
Didirikan pada 1950-an, Rumentang Siang menjadi ruang penting bagi seniman lokal, terutama pada masa Orde Baru. Gedung ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas seni, termasuk seniman eksperimental seperti Harry Roesli, yang memanfaatkan ruang ini untuk eksplorasi seni teater bertema kritik sosial.
Saat ini, gedung ini terus mendukung seniman muda Bandung untuk berkarya, termasuk kegiatan teater mahasiswa atau ekstrakurikuler sekolah. Alamat: Jalan Baranangsiang No. 1, Kota Bandung.
Gedung Societet Concordia (kini Gedung Merdeka)
Awalnya dikenal sebagai Societet Concordia, gedung ini dulunya digunakan untuk pementasan opera dan drama bergaya Eropa. Setelah bertransformasi menjadi Gedung Merdeka yang terkenal dengan sejarah Konferensi Asia-Afrika, tempat ini lebih banyak digunakan untuk acara kenegaraan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini