Selain itu, otot-otot tebal yang terlihat pada mumi menunjukkan kemampuan berburu yang kuat sejak usia muda.
Penemuan ini juga memperluas pemahaman tentang persebaran Homotherium di Eurasia, yang sebelumnya diduga hanya hidup hingga Pleistosen tengah (770,000 – 126,000 tahun yang lalu). Dengan tubuh yang terawetkan sempurna, para peneliti kini dapat mempelajari lebih dalam tentang struktur anatomi seperti bentuk otot, tekstur bulu, dan adaptasi terhadap iklim ekstrem.
“Selama ini, keberadaan Homotherium terakhir di Eurasia tercatat pada Kala Pleistosen Tengah [770.000 hingga 126.000 tahun lalu],” tulis para peneliti dalam studi mereka, melansir Live Science, Sabtu (16/1).
“Penemuan mumi H. latidens di Yakutia memperluas pemahaman tentang distribusi genus tersebut dan mengonfirmasi keberadaannya pada Kala Pleistosen Akhir [126.000 hingga 11.700 tahun lalu] di Asia,” tambah mereka.
Meskipun analisis ini sudah mengungkap banyak fakta menarik, para ilmuwan masih terus meneliti. Penelitian mendalam tentang anatomi dan ekologi hewan ini akan diterbitkan dalam studi lautan.
“Ciri-ciri anatomi penemuan ini akan dibahas lebih rinci dalam makalah berikutnya,” tulis mereka.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini