Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB

4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal

Rabu, 18 Juni 2025 13:00 WIB

Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru

Rabu, 18 Juni 2025 12:59 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025
  • 4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal
  • Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru
  • Kemenhub Ungkap Kronologi Ancaman Bom di Penerbangan Jamaah Haji
  • Dedi Mulyadi Sindir Parung Panjang Rusak Akibat Proyek Jakarta-Tangerang
  • Darurat Tanah Bergerak di Purwakarta, Desa Pasirmunjul Jadi Zona Rawan Bencana
  • 44 Orang Terlibat dalam Markas Judi Mewah di Bandung, Polisi Sita Dana Miliaran
  • Adik Bahar bin Smith Jadi Korban Pemerkosaan, Begini Kronologinya
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Gaya Hidup

Penjelasan Sains Soal Kesurupan, Benarkah Akibat Kemasukan Roh Jahat?

Aga GustianaMinggu, 12 Januari 2025 20:48 WIB
Ilustrasi siluet. (Foto: Pixabay)

bukamata.id – Fenomena kesurupan kerap dikaitkan dengan aktivitas roh jahat, hantu, jin ataupun makhluk tak kasat mata yang memasuki tubuh seseorang.

Biasanya, orang yang kesurupan mengalami perubahan perilaku yang seolah dimasuki makhluk halus. Seperti mata melotot, tertunduk diam dengan tatapan kosong, meraung, menggeram hingga berteriak dengan bahasa asing.

Namun, menurut studi, efek seperti kesurupan dapat diciptakan atau dimanipulasi dengan menggunakan berbagai media. Seperti yang diungkapkan oleh ilmuwan dari Max Planck Institute (MPI), Jerman, dan lembaga ilmiah lainnya di Leipzig.

Dalam studinya, mereka mengambil responden 15 praktisi perdukunan berpengalaman dari Jerman dan Austria untuk berpartisipasi dalam eksperimen menggunakan Pencitraan Resonansi Magnetif fungsional (fMRI).

Para dukun itu diminta masuk atau keluar dari kondisi seperti kesurupan atau trance sambil mendengarkan irama tabuhan drum.

Baca Juga:  Penemuan Dua Gunung yang Tingginya 100 Kali Lebih dari Everest

Trance merupakan kondisi alamiah dalam kehidupan manusia. Dalam dunia hipnosis, kosakata trance merupakan istilah terjadinya kondisi hypnosis pada seseorang. Sebuah kondisi yang berbeda dengan kondisi kesadaran biasa.

Mengutip Max Planck Institute, para ilmuwan dapat menentukan area otak mana yang kurang lebih terhubung selama perubahan kondisi kesadaran.

Hasilnya menunjukkan semua peserta berhasil mencapai keadaan trance. Keadaan ini dikaitkan dengan simpul jaringan saraf penting, yang diperkuat di tiga area: posterior cingulate cortex (PCC), dorsal anterior cingulate cortex (dACC), dan insula.

Para peneliti mendemonstrasikan peningkatan aktivasi bersama di PCC, sebuah simpul jaringan yang terlibat dalam kondisi kognitif berorientasi internal, dengan dACC dan insula.

Keduanya mempunyai jaringan kontrol dan membantu mempertahankan aliran saraf yang penting. Aktivasi bersama ini menunjukkan aliran saraf berorientasi ke dalam ditingkatkan oleh modulasi jaringan kontrol.

Baca Juga:  Penemuan Spesies Baru, Namanya Belut Hades Penguasa Dunia Bawah

Selain itu, dengan menggunakan pendekatan konektivitas berbasis benih, para peneliti menemukan bahwa simpul-simpul dalam jalur pendengaran kurang terhubung selama trance, kemungkinan besar menunjukkan pemisahan persepsi dan penekanan rangsangan pendengaran berulang (drum berirama).

Stimulus ini dapat meredam pemrosesan di jalur pendengaran, diduga karena sangat dapat diprediksi dan berulang. Singkatnya, trance melibatkan default koaktif dan jaringan kontrol, dan memisahkan pemrosesan sensorik.

Konfigurasi ulang jaringan ini dapat mempromosikan pemikiran internal yang diperluas ketika integrasi dan wawasan dapat terjadi.

Mengutip The Conversation, teknik pengubahan pemikiran manusia kerap dilakukan untuk mencapai kondisi kesadaran yang berbeda, membayangkan sosok spiritual, terhubung dengan alam, atau sekadar untuk bersenang-senang.

Salah satu upaya itu dilakukan dengan memanfaatkan zat psikedelik. Namun, pengubahan pemikiran ini dilakukan tanpa obat-obatan, yaitu dengan menggunakan teknik ritmis seperti goyang nyanyian, atau permainan drum.

Baca Juga:  Penemuan Kecoak Laut Raksasa, Dinamai Darth Vader 'Star Wars'

Atau, ada pula teknik paling ampuh dari jenis ini dengan memanfaatkan cahaya berkedip-kedip yang disebut “ganzflicker” Efek ganzflicker dapat dicapai dengan menyalakan dan mematikan lampu, atau dengan mengganti warna dalam pola ritmis yang cepat, seperti strobo.

Dalam istilah kedokteran, kesurupan dikenal sebagai dissociative trance disorder (DTD). Istilah ini mengacu pada kondisi ketika seseorang merasa bukan dirinya karena dipengaruhi oleh makhluk tak kasat mata yang berusaha masuk ke tubuh.

Secara sederhana, kesurupan hanya salah satu gangguan kesehatan mental.

Selain itu, kesurupan juga bisa dipahami melalui sudut pandang neurosains. Melalui kacamata ilmu ini, kesurupan terjadi karena aktivitas otak yang menyangkut sirkuit emosi, memori, dan motorik.

Ilmuwan kesurupan roh sains
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru

Rabu, 18 Juni 2025 12:59 WIB

Misteri Gunung Lewotobi Laki-Laki: Fakta, Legenda, dan Kepercayaan Warga Sekitar

Rabu, 18 Juni 2025 06:00 WIB

Kuliner Khas Indramayu: 10 Makanan Tradisional yang Bikin Ketagihan

Rabu, 18 Juni 2025 02:00 WIB

Kamu Pasti Nggak Nyangka! Ini 7 Tempat Wisata Alam di Indramayu yang Kecantikannya Bikin Lupa Pulang

Rabu, 18 Juni 2025 01:00 WIB

Temukan Keunikan Nasi Kalong Bandung, Santapan Malam tanpa MSG yang Menggoda

Selasa, 17 Juni 2025 22:15 WIB

Sarapan Enak di Bandung, 3 Tempat Favorit dengan Suasana Unik

Selasa, 17 Juni 2025 19:20 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.