“Walaupun juga bisa diikuti oleh berbagai fakultas yang ada di Unisba, jadi tidak melulu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, tapi leading sektornya adalah FEB,” tambah Edi.
Bagi Unisba sendiri, kata Edi, sebagai sebuah Perguruan Tinggi tentu saja tidak hanya sebagai menara gading di dalam, tapi juga harus melihat outlooking.
“Unisba tentu berkewajiban juga membina UMKM dengan keilmuan, kalau Sriboga tentu dengan berbagai sumbernya, tapi kalau Unisba hanya bisa dengan keilmuan,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Food Festival, Sri Suwarsi mengatakan, kolaborasi antara Unisba dan Sriboga bukan kali ini saja. Sebelumnya, pernah terjadi sejak 2016, di mana pihaknya membawa UMKM untuk melakukan praktek langsung di dapur Sriboga Bandung.
“Itu adalah kegiatan kami dan beberapa mahasiswa pun juga beberapa kali yang mereka ada proyek bisnis makanan terutama berbasis tepung, maka kita kolaborasi juga dengan Sriboga untuk dicoaching lebih dalam bersama chef-chef Sriboga yabg kualifikasinya sangat bagus. Sehingga talent mahasiswa di bidang roti misalnya itu bisa berkembang inovasi bersama chef yang memang sudah berpengalaman,” jelasnya.
Selain itu, Sri juga sebagai Ketua Program Magister Manajemen mengungkapkan jika Unisba memiliki inkubator di tataran LPPM.
“Kami selain berbasis makanan, juga ada berbagai macam produk di bawah LPPM, ada pusat inovasi dan juga melakukan pendampingan halal, sertifikasi dan sebagainya,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini