Disinggung kondisi saat ini, Kang Opik memastikan bahwa SAU kini kondisinya sudah jauh lebih baik yang ditandai dengan meningkatnya kunjungan serta kegiatan SAU dalam beberapa bulan terakhir ini.
“Sekarang kondisi Saung Angklung Udjo alhamdulillah membaik bahkan beberapa hari ini ada bulan-bulan yang melebihi daripada bulan sebelum Covid-19 pengunjung yang datang. Contoh besok ada pertujukkan besar di tiga tempat, satu di Gedung Sate, kedua di lapangan Sabuga, ketiga di Sindang Reret, itu semua diluar belum di tempat disini,” tuturnya.
“Jadi berbicara kendalannya apa sekarang, justru kendalanya ada hari-hari yang kita tidak muat dengan tamu yang datang,” sambungnya.
Kang Opik melanjutkan, kebangkitan SAU juga ditandai torehan gemilang dalam upaya pemecahan rekor dunia pergelaran angklung dimana SAU berada di balik kesuksesan itu.
Seperti diketahui, Indonesia berhasil memecahkan rekor dunia untuk pergelaran angklung terbesar yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (5/8/2023) lalu.
Rekor pergelaran angklung yang dicatat oleh Guinness World Records (GWR) tersebut diikuti oleh 15.110 peserta.
Belasan ribu peserta itu secara bersama-sama memainkan alunan harmonisasi angklung dalam sebuah arrangement indah khas Saung Angklung Udjo dalam lagu Berkibarlah Benderaku dan Wind of Change.
“Gelaran GWR ini bukan sekedar acara ceremonial, namun rangkaian kegiatan GWR telah mampu hidup dan menghidupi,” ungkapnya.
Kang Opik mengungkapkan, rencana kegiatan tersebut telah dikonsep sejak akhir 2022 di bawah arahan Direktur PMM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Ahmad Mahendra.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini