bukamata.id – Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan pentingnya mengatasi lupa agar tidak menyebabkan perbuatan maksiat.
Lupa adalah bagian dari sifat manusia, namun sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk menghindari lupa, terutama terhadap Allah SWT. Lupa yang berhubungan dengan Tuhan berpotensi menjerumuskan seseorang ke dalam kesalahan dan dosa.
UAH mengutip ayat Al-Qur’an, yaitu QS. Al-Baqarah: 286, yang berbunyi: “…Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah.”
UAH juga menekankan bahwa ayat ini adalah doa agar kita tidak dihukum karena lupa atau kesalahan yang mungkin timbul karena kelalaian.
Lupa memang merupakan sifat manusia, namun UAH menjelaskan ada lupa yang diakibatkan oleh bisikan setan, yang mendorong seseorang untuk meninggalkan kebaikan dan malah terjebak pada perbuatan negatif.
“Ada lupa yang sifatnya bawaan dalam aktivitas sehari-hari, seperti lupa menjawab pesan atau menaruh barang, namun bila mengarah ke hal negatif, setan berperan di dalamnya,” ujar UAH, dikutip dari YouTube Adi Hidayat, Sabtu (18/1/2025).
Untuk mengatasi lupa dan memperkuat daya ingat, UAH merujuk pada solusi yang diajarkan dalam Surat Al-Kahf ayat 24: “Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.'”
UAH menegaskan bahwa dzikir merupakan salah satu cara untuk mengingat Allah dan mengusir bisikan setan yang membuat kita lupa akan kebaikan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini