bukamata.id – Komite Disiplin (Komdis) PSSI resmi mengumumkan hasil sidang yang digelar pada 20 Februari 2025.
Dalam pengumuman yang dirilis Kamis (27/2/2025), terdapat 15 pelanggaran dari Liga 1 dan Liga 2 yang berujung pada berbagai sanksi, termasuk denda hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu yang paling mencolok adalah sanksi terhadap pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Patriot Bekasi pada 16 Februari 2025. Dalam laga tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan denda total Rp295 juta.
Persija dan Persib Terkena Sanksi
Persija Jakarta dijatuhi denda Rp220 juta dan dilarang menggelar laga dengan penonton dalam empat pertandingan kandang.
Sanksi ini diberikan akibat penyalaan flare dalam jumlah banyak, pelemparan botol, hingga gangguan terhadap tim Persib, termasuk insiden penyalaan kembang api di hotel mereka.
Sementara itu, Persib Bandung juga tak luput dari hukuman. Gelandang mereka, Beckham Putra, dikenai larangan bermain tiga laga serta denda Rp75 juta akibat selebrasi yang dianggap provokatif dan memicu reaksi suporter lawan.
Selain laga Persija vs Persib, Komdis PSSI juga menjatuhkan sanksi terhadap beberapa pemain dan klub lain. Berikut beberapa keputusan penting:
- Melcior Leideker Majefat (Semen Padang)
- Pelanggaran: Mencekik pemain lawan (kartu merah langsung).
- Hukuman: Larangan bermain 2 laga tambahan, denda Rp10 juta.
- Ramiro Ezequiel Fergonzi (Persik Kediri)
- Pelanggaran: Menyikut lawan tanpa perebutan bola (kartu merah langsung).
- Hukuman: Larangan bermain 4 laga tambahan, denda Rp10 juta.
- Diego Robbie Michiels (Borneo FC Samarinda)
- Pelanggaran: Pelanggaran serius dengan tindakan kasar berlebihan.
- Hukuman: Larangan bermain 2 laga tambahan, denda Rp10 juta.
- PSIM Yogyakarta
- Pelanggaran: Penyalaan flare di tribun penonton.
- Hukuman: Denda Rp25 juta.
- Persipal FC & Persipura Jayapura
- Pelanggaran: Mendapat lebih dari lima kartu kuning dalam satu pertandingan.
- Hukuman: Denda Rp25 juta masing-masing.
Komdis PSSI menegaskan bahwa keputusan ini dibuat untuk menjaga ketertiban dan sportivitas dalam kompetisi. Klub dan pemain diharapkan lebih disiplin agar tidak terkena sanksi serupa di masa mendatang.