Di laga semifinal, atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini bertemu dengan unggulan pertama An Se Young dari Republik Korea. Sempat unggul di gim pertama, Gregoria harus mengakui keunggulan An Se Young dengan skor akhir 21-11, 13-21, dan 16-21.
Sementara itu di semifinal lainnya, atlet Spanyol Carolina Marin yang unggul di gim pertama 21-14 atas atlet RRT He Bing Jiao mengalami cedera di pertengahan gim kedua.
Kondisi ini membuat Carolina tidak dapat melanjutkan pertandingan semifinal gim kedua saat skor 10-8 dan Gregoria memastikan medali perunggunya.
Pelatih sektor tunggal putri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Herli Djaenudin menyampaikan kegembiraannya atas raihan yang dicapai atlet yang biasa disapa Jorji ini.
“Tentunya puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kehendak-Nya atas rida-Nya juga, setelah sekian lama kita tidak dapat medali di tunggal putri sekarang alhamdulillah Jorji bisa dapat medali perunggu,” ucap Herli yang mendampingi Gregoria saat berlaga di Paris.
Herli juga bersyukur karena sektor bulutangkis mampu menjaga tradisi medali di setiap gelaran olimpiade.
“Target saya memang medali, kita tidak berpikir apa, yang penting medali dulu deh, karena lihat dari ranking di atas dia masih banyak. Ini jadi ajang pembuktian Jorji,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini