bukamata.id – Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, meninjau langsung pelaksanaan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di wilayah kerja Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat, Kabupaten Cirebon.
Dalam kunjungan tersebut, Daddy menekankan pentingnya percepatan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) sebagai langkah strategis mengatasi tumpukan sampah di hilir.
Menurut Daddy, pembangunan TPS 3R tidak hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya konkret dalam penanganan kawasan kumuh di daerah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan anggaran Rp8,7 miliar untuk mendukung program penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Cirebon.
“Kalau persoalan sampah ditangani sejak di hulu, maka beban di hilir akan jauh berkurang. Karena itu, pembangunan TPS 3R harus segera dipercepat agar TPA regional tidak semakin terbebani,” ujar Daddy, Rabu (22/10/2025).
Politisi asal Cirebon itu menambahkan, penanganan kawasan kumuh tidak boleh dipandang hanya dari sisi pembangunan fisik. Lebih dari itu, program tersebut merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Ini bukan program untuk DPRD atau pribadi, tapi untuk warga. Harapannya, masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya, terutama dalam menciptakan lingkungan yang lebih layak dan sehat,” ucapnya.
Daddy juga mengungkapkan bahwa program serupa tengah dilakukan di sejumlah daerah lain seperti Kabupaten Indramayu dan wilayah selatan Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jabar dalam pemerataan pembangunan lintas wilayah.
Melalui program Rutilahu dan penanganan kawasan kumuh, DPRD Jawa Barat berharap kualitas hunian masyarakat terus meningkat dan memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan warga di seluruh daerah.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










