“Ini merupakan bagian dari upaya mendukung produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Maruli.
Program Agro Forestry ini bukan hanya melibatkan TNI Angkatan Darat, tetapi juga PT Pupuk Indonesia (Persero), yang berkomitmen penuh untuk mendukung melalui penyediaan pupuk serta pendampingan teknis bagi masyarakat setempat.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rachmat Pribadi, menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Jika semua elemen bangsa bersatu, kami yakin perubahan signifikan dapat tercapai. Pengelolaan lahan kritis menjadi lahan produktif ini adalah salah satu upaya penting untuk mendukung ketahanan pangan,” katanya.
Ia menyampaikan, wilayah Desa Gunung Hejo dipilih karena memiliki kondisi lahan yang memerlukan intervensi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Sebagai langkah awal, kegiatan ini meliputi pengolahan lahan dan pengeboran sumur untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi tanaman. Sejauh ini, lima titik sumur bor telah berhasil diaktifkan, yang menjadi pondasi penting dalam keberlangsungan program ini,” kata Rachmat.
Masyarakat setempat turut serta dalam proses penanaman, dengan harapan mereka dapat mengelola lahan secara berkelanjutan dan memperoleh hasil pertanian yang lebih baik.
Rachmat berharap program ini dapat menjadi model pengelolaan lahan terpadu yang dapat diterapkan di daerah lain, sekaligus mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini