“Kita melihat prognosis 6 bulan ke depan coba dengan adanya sebuah relaksasi penghapusan, ada relaksasi BBNKB II dan juga sosialisasi kita jalankan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jabar, Atalia Praratya mengatakan, dirinya mendapatkan informasi bahwa jumlah kendaraan di Jabar mencapai 25 juta. Namun dari jumlah itu baru sekitar 48 persen yang membayar pajak.
“Oleh karena itu memang penting sekali kita untuk menggerakan seluruh elemen masyarakat, termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh penggerak di masyarakat,” ucapnya.
Menurut Atalia, edukasi terkait pajak penting dilakukan kepada masyarakat. Terlebih saat ini sudah ada berbagai program yang ditargetkan meringankan masyarakat.
“Ini penting sekali untuk diinformasikan kepada seluruh masyarakat karena ada batas waktu sampai dengan 31 Agustus ini termasuk juga untuk satu lagi adalah sampai dengan Desember,” kata Atalia.
Seperti diketahui, data Bapenda Jabar pada Semester I 2023, pendapatan pajak yang sudah dibukukan mencapai Rp10,5 triliun dari target 2023 sebesar Rp21,9 triliun. 48 persen pencapan pada semester ini didapat dari pajak kendaraan bermotor Rp4,2 triliun.
Lalu menyusul bea balik nama kendaraan bermotor Rp3 triliun, pajak bahan bakar Rp1,7 triliun, pajak rokok Rp1,5 triliun dan pajak air permukaan Rp33 miliar. Raihan tersebut tak lepas dari kesadaran masyarakat Jabar dalam membayar pajak kendaraannya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini