Raihan itu berkat sejumlah program yang dilaksanakan Pemprov Jabar seperti Gerbang Desa, Satu Desa Satu Bumdes, Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha).
Hasilnya, dari total 5.311 desa yang ada di Jabar, tidak ada lagi yang berstatus desa yang tertinggal atau sangat tertinggal. Saat ini Jabar memiliki 1.828 desa mandiri, 2.553 desa maju, dan 330 desa berkembang.
“Ini perlu kita syukuri dan kita harus terus dorong sehingga semua bisa terus menjadi maju dan juga mandiri,” kata dia menambahkan.
Selain itu, Atalia memastikan DPD Desa Bersatu bukan merupakan organisasi politis. Atalia meminta kepada seluruh pengurus untuk mengabaikan apabila ada isu-isu dan lain hal.
Oleh karena itu, Atalia mengajak seluruh pengurus untuk berkomitmen menghadapi tantangan masa depan yang tidak mudah. Sehingga, keberadaan desa bisa menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah negara.
“Kita hanya punya satu tujuan dan kepentingan yaitu agar masyarakat menjadi sejahtera. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Dari desa untuk desa dan untuk Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Harian DPD Desa Bersatu Jabar, Dedi Supandi menambakan, tak jarang desa memiliki konotasi yang kurang elok. Sehingga ada kesenjangan jika dibandingkan dengan wilayah Kota.
Bahkan, kadang pula dihubungkan dengan wilayah yang identik dengan kemiskinan
“Padahal tidak seperti itu. Setiap desa justru memiliki potensi yang lebih menarik. Baik dari sumber daya manusia yang lebih memegang adab ketimuran. Beberapa juga secara geografis lebih asri dari kota,” ujar Dedi Supandi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini