Tidak hanya itu, anggota Komisi X DPR RI ini kemudian juga menjelaskan salah satu tantangan eksternal kebangsaan berupa pengaruh globalisasi yang mengarah pada pertarungan ekonomi antar bangsa.
Ledia mencontohkan bagaimana China dan USA yang sedang berada dalam pertarungan dahsyat untuk menguasai pasar perdagangan dunia.
“Dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa Indonesia adalah pasar besar yang menggiurkan untuk disasar negara-negara . Maka kita perlu membuat regulasi untuk melindungi dan menjaga keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” bebernya.
“Salah satunya misalnya kenapa tiktok shop kemarin sempat dipermasalahkan. Karena tanpa regulasi perdagangan yang jelas, banyak terjadi masuknya barang jualan dari luar Indonesia dengan dua implikasi; negara kita tidak mendapat pajak dan yang mendapat keuntungan justru UMKM negeri orang bukan UMKM dalam negeri,” tambahnya.
Untuk itu, Ledia kemudian mengajak para hadirin, kawula muda, untuk menjadi dewasa dalam berbangsa dengan melakukan perubahan mindset dan perilaku yang mendorong pada cinta bangsa dan tanah air.
“Keragaman dalam suku, agama, budaya, sumberdaya alam dan sumber daya manusia sesungguhnya adalah kekayaan. Sayangnya kita ini orang kaya yang suka lupa kalau kita ini kaya, malah kadang merasanya miskin aja, minder dan kadang tidak merasa bangga akan apa yang kita miliki. Maka perlu kita ingat bahwa sebagai bangsa kaya, negara kaya kita semestinya bangga dengan keberagaman kita, dengan sumberdaya kita dan produk-produk lokal kita lalu dengan kekayaan tersebut kita seharusnya mampu memiliki banyak produktivitas yang bisa memajukan dan memakmurkan negara ini ke depannya,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini