“STiMB di bawah pengelolaan Yayasan Taruna Bhakti, sedang meredefinisi menjadi kampus musik berbasis digital. Jadi, lulusannya pun akan diarahkan menjadi sarjana sarjana musik yang menguasai pengkaryaan dan pemasaran berbasis digital. Memang tidak semua sarjana musik bisa menjadi artis. Tetapi, sarjana lulusan Sekolah Tinggi Musik Bandung sudah tahu prinsip diversification is the key,” ujarnya
Wisudawan, Muhammad Rafi Hermansyah (27) dari jurusan (mayor) Gitar Elektrik, mengatakan kesan dan pengalaman yang ia dapat saat berkuliah di STiMB.
“Kesan berkuliah di STiMB ini seru, bisa tahu banyak hal tentang musik yang nggak hanya praktek, tapi teori juga. Kami mendapat ilmu mengenai teknologi zaman sekarang yang mumpuni yang bisa mendukung bakat musik, sehingga dapat membuat karya lebih bebas dan mudah,” ujarnya.
Rafi pun menceritakan perjuangannya untuk berkuliah di STiMB, ia mengaku kesulitan berkuliah di kampus ini. Namun, karena telah menjadi passion, ia melewatinya dengan terus menjalani apapun rintangannya.
“Kepada orang-orang yang punya keterbatasan seperti saya, believe on your dream (percaya pada mimpimu). Carilah support system yang baik supaya mimpimu bisa terwujud sempurna. Karena itu penting. Dan, support system saya itu keluarga juga teman-teman,” ucapnya.
Menanggapi kegiatan ini, Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Haris Bobihoe yang hadir dalam acara wisuda kali ini menyebutkan, musik telah menjadi bagian integral dari peradaban manusia sejak zaman purba. Musik pula tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi memiliki peran penting dalam mengungkapkan emosi, menceritakan kisah, dan memperkuat identitas budaya suatu peradaban.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini