Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Anies Baswedan: AI Tak Bisa Gantikan Keteladanan Dosen dalam Pendidikan Karakter

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Anies Baswedan: AI Tak Bisa Gantikan Keteladanan Dosen dalam Pendidikan Karakter
  • Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat
  • Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan
  • Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025
  • 4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal
  • Fasset Perkuat Eksistensi di Indonesia dengan Inovasi Kripto Syariah dan Fitur Baru
  • Kemenhub Ungkap Kronologi Ancaman Bom di Penerbangan Jamaah Haji
  • Dedi Mulyadi Sindir Parung Panjang Rusak Akibat Proyek Jakarta-Tangerang
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 18 Juni 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Program Barak Militer Dipolisikan, Dedi Mulyadi: Caper!

Rina Rahadian SusanaMinggu, 8 Juni 2025 11:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Foto: Biro Adpim Jabar)

bukamata.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan anak-anak nakal ke barak militer menuai kontroversi. Beberapa orang tua bahkan melaporkan Dedi ke Bareskrim Polri karena dinilai melanggar hak-hak anak.

Langkah hukum itu dipicu oleh kekhawatiran bahwa pendekatan berbasis militer tidak sesuai dengan prinsip perlindungan anak. Kasus ini pun menjadi sorotan publik dan menyulut perdebatan di berbagai lapisan masyarakat.

Pelaporan ke Bareskrim Polri: Bentuk Perlindungan atau Caper?

Seorang wali murid asal Bekasi, Adhel Setiawan, bersama Lembaga Bantuan Hukum Pendidikan Indonesia (LBH PI), melaporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polri. Laporan itu disampaikan pada Kamis (5/6/2025).

Baca Juga:  Festival Dulag Istimewa, Ribuan Warga Rayakan Malam Takbiran di Gedung Pakuan

Dalam laporannya, Adhel menuding Dedi menyalahgunakan wewenang karena mengirim anak-anak ke barak militer. Ia membawa dokumen, video, serta bukti pemberitaan media sebagai bahan laporan.

Menariknya, anak Adhel sendiri tidak termasuk dalam kelompok yang dikirim ke barak militer. Namun, ia mengklaim tindakannya adalah langkah antisipatif demi melindungi hak anak-anak secara menyeluruh.

“Jangan sampai anak saya juga dibawa. Jadi, saya melapor bukan karena anak saya jadi korban, tetapi demi mencegah kebijakan ini meluas,” ujar Adhel.

Baca Juga:  9 Saksi Fakta Hadir di Sidang PK Saka Tatal, Salah Satunya Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi: Ini Adalah Bentuk Cinta untuk Generasi Muda Jabar

Menanggapi laporan tersebut, Dedi Mulyadi bersikap tenang. Dalam unggahan media sosialnya, ia menyebut pelaporan itu hanya bentuk cari perhatian alias caper.

“Berbagai upaya untuk mempidanakan saya, kita hadapi dengan relaks saja. Mungkin mereka sedang ingin cari perhatian (caper),” tulis Dedi, Sabtu (7/6/2025).

Dedi menegaskan bahwa tujuannya semata-mata untuk mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan bertanggung jawab. Ia ingin menciptakan generasi muda Jabar yang kuat dan berdaya saing global.

Baca Juga:  Heboh Pembangunan Wisata di Lereng Tangkuban Perahu, Netizen Soroti Potensi Kerusakan Lingkungan

Dedi Mulyadi Akan Lanjutkan Program Pembinaan Anak

Meski menuai kritik, Dedi memastikan akan tetap menjalankan program tersebut. Ia percaya bahwa langkah ini adalah bagian dari kecintaannya kepada masyarakat Jabar.

“Saya ingin generasi muda kita menguasai teknologi, industri, pertanian, hingga kewirausahaan. Itu semua dimulai dari pembinaan karakter yang kuat,” kata Dedi.

Selain barak militer, Dedi juga menggulirkan kebijakan jam malam, masuk sekolah lebih pagi, dan penghapusan PR. Semua itu dianggapnya sebagai reformasi pendidikan yang radikal namun dibutuhkan.

barak militer Dedi Mulyadi hak anak Kontroversi Kebijakan Pendidikan Jabar
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Anies Baswedan: AI Tak Bisa Gantikan Keteladanan Dosen dalam Pendidikan Karakter

Rabu, 18 Juni 2025 14:13 WIB

Purwakarta Siaga: Tanah Bergerak Terus Meluas, Warga Dilarang Mendekat

Rabu, 18 Juni 2025 14:00 WIB

Cegah Guru Dipidana, Dedi Mulyadi Wajibkan Orang Tua Bikin Surat Pernyataan

Rabu, 18 Juni 2025 13:31 WIB

Dukung Pekerja Aman dan Terlindungi, BPJS Ketenagakerjaan Hadir di Job Fair Bandung 2025

Rabu, 18 Juni 2025 13:10 WIB

4 Fakta Markas Judi di Bandung Berkedok Tempat Futsal

Rabu, 18 Juni 2025 13:00 WIB

Kemenhub Ungkap Kronologi Ancaman Bom di Penerbangan Jamaah Haji

Rabu, 18 Juni 2025 12:30 WIB
Terpopuler

3 Spot Hidden Gem Bandung Buat Healing di Akhir Pekan

Kamis, 12 Juni 2025 06:00 WIB

Rekomendasi Wisata Bogor Terbaru dan Terpopuler: Cocok untuk Liburan Keluarga dan Pasangan

Sabtu, 14 Juni 2025 16:34 WIB

Wisata Alam Purwakarta yang Lagi Viral: Lokasi, Harga Tiket & Tips Berkunjung

Minggu, 15 Juni 2025 08:04 WIB

Wisata Bandung Hits 2025: Rekomendasi Liburan Keluarga & Pasangan

Rabu, 11 Juni 2025 02:00 WIB

Wisata Garut Paling Populer 2025: Mulai dari Gunung Sampai Pantai

Sabtu, 14 Juni 2025 01:00 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.