bukamata.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut merespons keputusan pemerintah tentang pembelajaran siswa selama Ramadhan 2025.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, keputusan pemerintah itu merupakan bentuk upaya agar para siswa mampu memanfaatkan momentum Ramadhan secara efektif, meski dengan cara apa pun yang akan dilakukan oleh guru di sekolah.
“Saya kira, seperti yang saya katakan, ini soal bagaimana kita ingin mendidik anak-anak murid di sekolah-sekolah kita selama Ramadan. Bisa dengan cara apa saja,” ucap Gus Yahya dikutip laman NU Online, Jumat (24/1/2025).
Gus Yahya tidak mempersoalkan libur atau tidak selama Ramadhan, asalkan ada program yang dirancang demi kebutuhan pendidikan anak didik di sekolah.
“Masuk sekolah bisa, tidak di sekolah juga bisa, apapun bisa, asalkan semua itu program dirancang untuk keperluan pendidikan anak-anak. Begitu saja. Saya kira, dari wacana yang sudah kita dengar sekarang ini, ke arah sanalah ini dikembangkan,” katanya.
Namun, Gus Yahya menekankan bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan para guru dan orang tua adalah mampu meningkatkan atmosfer belajar pada anak-anak yang tentunya akan sangat bagus jika direalisasikan.
“Yang terpenting bagaimana supaya suasana Ramadan itu bisa menjadi semacam atmosfer yang bermanfaat bagi pendidikan anak-anak itu saya kira bagus sekali,” tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini