Selain itu, Ersyad juga menyoroti rendahnya literasi umum dan politik di kalangan masyarakat yang memudahkan penyebaran hoaks.
Ia mengajak peserta menggunakan media sosial secara bijak untuk mencari informasi yang akurat mengenai pasangan calon.
Selanjutnya, seorang pemerhati pemilu, Usman Solehudin, berbicara tentang dua tipe pemilih pemula: idealis dan pragmatis.
“Agak miris ketika ada pemilih yang terlibat dalam politik transaksional. Seharusnya, pemilih cerdas harus mendasarkan pilihannya pada idealisme, bukan karena keuntungan pribadi,” tegas Usman.
Ia juga mengingatkan pentingnya menganalisa visi dan misi calon pemimpin sebelum membuat keputusan di TPS.
Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta, yang mayoritas santri, antusias mengajukan pertanyaan terkait pelaksanaan Pilkada dan peran mereka sebagai pemilih pemula.
Acara sosialisasi ini diakhiri dengan doa bersama dan foto bersama antara narasumber, panitia, dan peserta. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran para santri Yayasan Karya Madani untuk berperan aktif dalam proses demokrasi, khususnya dalam Pilkada Jabar 2024.
Melalui sosialisasi ini, KPU Kabupaten Bandung Barat berharap pemilih pemula tidak hanya cerdas dalam menggunakan hak pilih mereka, tetapi juga mampu menyebarluaskan informasi yang benar kepada lingkungan sekitar, sehingga tercipta partisipasi pemilu yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini