Dalam perkara itu, Sonny dinyatakan terbukti bersalah sudah melanggar ketentuan yang tertera dalam dakwaan alternatif pertama yakni Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Sonny Setiadi dalam perkara ini dianggap memberikan suap kepada Yana Mulyana lewat perantara Khairur Rijal, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Rijal mengajak Sonny menemui Yana Mulyana supaya mendapatkan proyek ISP. Khairur Rijal meminta Sonny membawa uang Rp150 juta untuk Yana Mulyana, yang kemudian hanya disanggupi Rp100 juta.
Atas peran Rijal, Sonny pun bertemu dengan Yana Mulyana di Pendopo Wali Kota Bandung pada Desember 2022 dan menyampaikan keinginan supaya mendapatkan proyek ISP. Di Pendopo itu lah Sonny menyerahkan uang haram sebesar Rp100 juta kepada Yana Mulyana.
Usai menerima uang haram, Yana lalu menggolkan perusahaan Sony sebagai pelaksana proyek.
“Terdakwa memberikan uang kepada Yana Mulyana Rp100 juta. Setelah pertemuan itu, terdakwa menghubungi Yana Mulyana melalui pesan singkat terkait keinginan mendapatkan proyek dan disetujui oleh Yana dengan mengatakan Bismillah,” ungkap Majelis Hakim.
Usai pertemuan, Khairur Rijal kemudian meminta pegawai harian lepas Anisa untuk mengurus pengadaan ISP spesifikasi fiber optik internasional 150 Mbps sebanyak 12 unit pada E-Catalogue dengan penyedia jasa PT CIFO.
Total harga Rp1.130.160.000 dengan pembayaran tiga termin yang akhirnya direvisi menjadi empat termin sesuai permintaan terdakwa.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini