Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru
ilustrasi, warga tengah mengisi token listrik PLN.

Tarif Listrik PLN Terbaru Mulai 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Sabtu, 1 November 2025 09:40 WIB
Pemain Timnas Malaysia

FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Masih Menunggu Keputusan FIFA, Skandal Malaysia Belum Reda

Sabtu, 1 November 2025 09:30 WIB
Kantor FAM Malaysia.

FAM Dilaporkan ke Beberapa Negara, Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia Memanas

Sabtu, 1 November 2025 08:09 WIB
Facebook Instagram YouTube TikTok
Terbaru
  • Tarif Listrik PLN Terbaru Mulai 1 November 2025, Ini Daftar Lengkapnya
  • FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Masih Menunggu Keputusan FIFA, Skandal Malaysia Belum Reda
  • FAM Dilaporkan ke Beberapa Negara, Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia Memanas
  • 4 Tempat Sarapan Enak di Bandung yang Lagi Hits! Nomor 3 Bikin Pagi Makin Adem
  • 7 Pemain Terancam! Ini Tenggat Maut AFC untuk FAM dalam Kasus Naturalisasi
  • Persib Siapkan Strategi Rahasia, Bali United Tak Mau Malu di Kandang
  • 10 Destinasi Wisata Terbaik di Majalengka yang Wajib Dikunjungi
  • Mojang Bandung yang Menemukan Romantika Hidup, Shofi Shofiah: Berilmu di Kota yang Selalu Tersenyum
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Sabtu, 1 November 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Olahraga

FAM Dilaporkan ke Beberapa Negara, Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia Memanas

By Aga GustianaSabtu, 1 November 2025 08:09 WIB2 Mins Read
Kantor FAM Malaysia.
Kantor FAM Malaysia. (Foto: Dok FAM)
ADVERTISEMENT

bukamata.id – Kasus kontroversial terkait naturalisasi pemain sepak bola di Malaysia kini merambah ke ranah global setelah otoritas Brasil resmi menanggapi laporan terkait striker Johor Darul Ta’zim (JDT), Joao Figueiredo. Dugaan pemalsuan dokumen untuk memenuhi syarat bermain bagi tim nasional Malaysia kini menyeret sejumlah negara, menunjukkan bahwa masalah ini lebih kompleks dari yang diduga sebelumnya.

Menurut laporan Free Malaysia Today, aduan tersebut diajukan oleh Sekretaris Partai Urimai, Satees Muniandy, melalui email langsung kepada pihak berwenang di Brasil. Dalam laporannya, ia menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh dan penegakan hukum jika ditemukan pelanggaran, serta meminta klarifikasi terkait status kewarganegaraan Joao Figueiredo.

Dokumen resmi dari otoritas Brasil mengonfirmasi bahwa pengaduan diterima pada 29 Oktober melalui sistem pemantauan nasional Fala.BR. Sesuai prosedur, tanggapan wajib diberikan sebelum 28 November.

Baca Juga: 7 Pemain Terancam! Ini Tenggat Maut AFC untuk FAM dalam Kasus Naturalisasi

Tidak hanya Brasil, laporan serupa juga dikirimkan Muniandy ke otoritas di Argentina, Spanyol, dan Belanda, negara-negara yang disebut memiliki hubungan dengan dugaan pemalsuan dokumen pemain.

Kasus ini sebelumnya sudah menimbulkan sanksi dari FIFA. Setelah investigasi, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dijatuhi denda 350.000 franc Swiss (sekitar Rp11,5 miliar). Selain itu, tujuh pemain yang terlibat, termasuk Joao Figueiredo, mendapat denda 2.000 franc Swiss masing-masing serta larangan bermain di semua kompetisi selama 12 bulan. Investigasi FIFA menemukan adanya pemalsuan dokumen untuk mengklaim bahwa kakek-nenek pemain lahir di Malaysia, padahal kenyataannya berasal dari Brasil, Argentina, Spanyol, dan Belanda.

Selain Figueiredo, pemain lain yang terjerat antara lain Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Dari ketujuh pemain ini, Figueiredo, Serrano, dan Irazabal merupakan bagian dari skuad JDT. FAM dan para pemain telah mengajukan banding resmi ke FIFA, berharap sanksi dapat dikurangi, namun hingga kini belum ada keputusan terbaru.

Baca Juga: Sanksi FIFA Mengintai! Bukti Baru Facundo Garces Bikin FAM Kian Sulit Berkelit

Publik Malaysia menyikapi kasus ini dengan sorotan tajam. Banyak pihak menilai skandal ini menjadi pukulan serius bagi reputasi FAM dan tim nasional Harimau Malaya, yang tengah giat membangun tim melalui program naturalisasi pemain asing.

Sambil menunggu hasil banding FIFA dan tindakan lanjutan dari Brasil, perhatian masyarakat tetap terfokus pada proses hukum dan langkah pemerintah untuk memastikan tata kelola dan verifikasi dokumen naturalisasi lebih ketat di masa depan. Kasus ini dianggap sebagai peringatan penting bagi seluruh negara Asia Tenggara untuk menutup celah administrasi yang dapat disalahgunakan.

Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News

FAM FIFA joao figueiredo Johor Darul Ta’zim sepak bola Malaysia Skandal Naturalisasi
Share. Facebook Twitter WhatsApp
ADVERTISEMENT

Jangan Lewatkan

Pemain Timnas Malaysia

FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Masih Menunggu Keputusan FIFA, Skandal Malaysia Belum Reda

Pemain Timnas Malaysia

7 Pemain Terancam! Ini Tenggat Maut AFC untuk FAM dalam Kasus Naturalisasi

Skandal naturalisasi Timnas Malaysia mengguncang Asia Tenggara

Sanksi FIFA Mengintai! Bukti Baru Facundo Garces Bikin FAM Kian Sulit Berkelit

Skuad Timnas Malaysia saat berlaga di Piala Asia 2023 Qatar.

FAM Terpojok! Brasil Terima Laporan Resmi Soal Pemain Naturalisasi Malaysia

FAM terbukti palsukan dokumen naturalisasi Facundo Garces.

FAM Tak Terima Dokumen Asli Pemain Naturalisasi Malaysia Bocor ke Publik

Pemain Timnas Malaysia

FIFA Hukum Malaysia Rp 7,3 Miliar, Muncul Misteri Agen Pemasok Pemain Naturalisasi!

Terpopuler
  • 20 Tempat Makan Enak di Bogor Terbaru 2025, Cocok untuk Wisata Kuliner Akhir Pekan
  • Wisata Kuliner Bandung, Ini 7 Spot Sarapan Pagi yang Wajib Dicoba
  • Kebun Raya Bogor.
    12 Tempat Wisata Terbaik di Bogor: Alam, Hiburan, dan Aktivitas Seru Keluarga
  • 20 Destinasi Wisata Instagramable di Indramayu, Cocok untuk Liburan Singkat
  • Wisata Kuliner Tasikmalaya 2025: 9 Tempat Makan Khas Sunda yang Wajib Dicoba
Facebook Instagram YouTube TikTok
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.