Bahkan, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, anak-anak bisa mendapatkan bayangan terhadap mimpi mereka lewat informasi dan pengalaman yang diberikan orang tua.
“Saya pun bisa mengenyam pendidikan karena pendidikan sudah menjadi informasi yang kuat dalam pembahasan kami,” ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan profesional psikolog Edelweiss Hospital, Sarah Fauziya Fathoni. Menurutnya anak-anak itu memiliki keunikan, maka berikanlah sesuai dengan keinginan mereka.
“Dan sangat penting untuk mengarahkan anak-anak agar dapat fokus pada pilihan dan passionnya,” ucap Sarah.
Sebagai orang tua, Disa menyetujui bahwa menggali potensi dan passion anak di awal sangat penting, namun sebagai orang tua yang memiliki visi pendidikan internasional untuk anak.
“Dua bekal penting yang perlu disiapkan adalah kemampuan bahasa dan penerapan valuevalue agama yang kuat,” imbuhnya.
Sementara itu, Founder Kreativa Global School dan Chairman Edelweiss Healthcare Group, Syauqi Robbani menyampaikan bahwa institusi pendidikan harus berkolaborasi dengan orang tua untuk mendidik anak tidak hanya dalam science tapi juga berakhlak baik.
“Ada beberapa kekurangan yang sering terlihat pada anak-anak di luar negeri, misalnya, mereka unggul dalam bidang STEM dan PISA serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tetapi moral dan akhlak mereka kurang terjaga,” katanya.
“Di sinilah Kreativa Global School berperan untuk mengisi kekurangan tersebut. Anak-anak unggul dalam pendidikan juga baik akhlaknya,” tandasnya.
Launching maket Kreativa Global School di Trans Studio Mall Bandung. (Foto: Ist)
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini