bukamata.id – Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, merupakan salah satu kota terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Dikenal dengan iklim sejuk dan pesona alamnya, kota ini memiliki sejarah panjang yang merefleksikan perjalanan bangsa Indonesia dari masa prasejarah hingga era modern.
Masa Pra-Kolonial
Wilayah Bandung telah dihuni sejak ribuan tahun lalu, dibuktikan dengan ditemukannya artefak dan fosil di sekitarnya. Pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-8–16), Bandung menjadi bagian dari wilayah kerajaan tersebut.
Nama “Bandung” berasal dari kata bendung, karena terbendungnya Sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahu yang membentuk danau.
Era Kolonial
Bandung diresmikan sebagai kota pada 1810 oleh Gubernur Jenderal Belanda, Herman Willem Daendels, seiring pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer ke Panarukan. Pada akhir abad ke-19, Bandung berkembang sebagai pusat administrasi dan pendidikan.
Didirikannya Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) pada 1920 menjadikan kota ini sebagai pusat pendidikan. Keindahan alam dan iklim sejuk menjadikannya tempat peristirahatan favorit para pejabat Belanda.
Masa Kemerdekaan
Pasca kemerdekaan 1945, Bandung memainkan peran penting dalam sejarah nasional, terutama sebagai tuan rumah Konferensi Asia-Afrika 1955 yang memperkuat solidaritas negara-negara baru merdeka.
Bandung Modern
Kini, Bandung tumbuh sebagai pusat industri, perdagangan, dan pariwisata. Pemerintah kota terus membangun infrastruktur modern untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Kota ini juga menjadi pusat inovasi dan teknologi, serta tetap populer sebagai destinasi wisata budaya, kuliner, dan belanja. Festival musik, seni, dan mode rutin digelar, memperkuat citranya sebagai “Kota Kreatif”.
Kontribusi Nasional
Bandung dikenal sebagai “Kota Pelajar” berkat banyaknya institusi pendidikan ternama. Selain itu, kota ini memiliki sejarah panjang dalam gerakan sosial dan politik, terutama peran mahasiswa dalam perubahan nasional.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News









