bukamata.id – Pelatih Johor Darul Ta’zim (JDT), Xisco Munoz, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah tiga pemain andalannya dijatuhi sanksi oleh FIFA. Tiga nama tersebut—Joao Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazabal—dinyatakan melanggar aturan terkait dugaan pemalsuan dokumen kewarganegaraan dan harus menjalani larangan bermain selama satu tahun.
Dalam wawancaranya bersama Stadium Astro, Munoz menuturkan betapa besar peran ketiganya dalam sistem permainan JDT. Ia bahkan menyebut bahwa setiap hari dirinya merindukan kehadiran mereka di lapangan latihan.
“Mereka adalah bagian penting dari proyek kami sejak awal. Saya benar-benar merindukan mereka setiap hari. Mereka membantu membangun tim ini menjadi seperti sekarang,” ujar Munoz dengan nada emosional.
Baca Juga: Upaya Banding FAM Gagal? FIFA Ungkap Fakta Pemalsuan Dokumen Naturalisasi, Posisi Malaysia Terancam
Meski berat, pelatih asal Spanyol itu menegaskan tim harus tetap profesional dan fokus menghadapi situasi yang ada.
“Kita tidak bisa larut dalam emosi. Sekarang saatnya bekerja keras dengan pemain yang tersedia dan terus bergerak ke depan,” tambahnya.
Dampak Besar bagi JDT dan Sepak Bola Malaysia
Kehilangan tiga pemain naturalisasi tersebut membuat performa The Southern Tigers menurun drastis. Dalam tiga pertandingan fase grup AFC Champions League Elite, JDT hanya mampu mengumpulkan satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Situasi ini bukan hanya merugikan klub, tapi juga berdampak pada reputasi sepak bola Malaysia di kancah Asia.
Sebelumnya, pemilik JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim sudah mengakui bahwa sanksi dari FIFA sulit dihindari. Namun, ia tetap berharap agar hukuman tersebut bisa diringankan. Selain trio JDT, empat pemain naturalisasi Malaysia lainnya—Rodrigo Holgado, Facundo Garces, Imanol Machuca, dan Gabriel Palmero—juga terkena imbas yang sama.
Baca Juga: FIFA Bongkar Bukti FAM Palsukan Dokumen, Facundo Garces Bukan Keturunan Malaysia!
Menanti Putusan Akhir FIFA
Kasus dugaan pemalsuan dokumen ini kini memasuki tahap akhir. FIFA dijadwalkan akan mengumumkan keputusan final pada 30 Oktober 2025. Jika larangan bermain 12 bulan tetap diberlakukan, JDT dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dipastikan berada dalam posisi sulit, baik secara kompetitif maupun finansial.
Walau situasi kian menekan, Munoz berupaya menjaga semangat tim tetap menyala. Ia berharap hasil keputusan nanti tidak terlalu berat dan para pemainnya bisa segera kembali memperkuat skuad.
“Saya hanya berharap mereka bisa kembali. Tim ini tidak akan sama tanpa mereka,” tutup Munoz.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News











