bukamata.id – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Korps Alumni KNPI Jawa Barat menggelar Dialog Kebangsaan sebagai upaya memperkuat peran organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jawa Barat.
Acara tersebut dihadiri para pimpinan organisasi kepemudaan, tokoh daerah, serta berbagai perwakilan ormas, diantaranya, Wakil Ketua DPRD Jabar, M.Q Iswara; Ketua Komisi I DPRD Jabar, Rahmat Hidayat Djati; Kepala Kanwil Lapas Jabar, Kusnali; Kepala Badan Kesbangpol Jabar, Wahyu; Kepala Dispora Jabar, Heri Antasari; Ketua KPID Jabar, Adhiyana Slamet; dan Akademisi, Prof. Keri.
Ketua Korps Alumni KNPI Jawa Barat, Dian Rahadian, membuka acara dengan mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momentum Sumpah Pemuda sebagai pengingat pentingnya kontribusi pemuda dan ormas dalam pembangunan daerah.
Dian turut mengapresiasi kritik dan masukan dari berbagai pihak, sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja organisasi ke depan.
“Forum ini bukan untuk membahas KNPI. Kita semua adalah mantan KNPI, mantan pemain yang kini menjadi pelatih, tetapi tetap bersemangat untuk berkontribusi kepada Pemerintah Provinsi,” ujarnya pada Kamis (30/10/2025).
Dorong Pemberdayaan Ormas dan KPP Lewat Anggaran Satu Tahun ke Depan
Dian menegaskan bahwa Korps Alumni KNPI Jabar siap memberikan kontribusi nyata bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah mendorong penguatan anggaran untuk pemberdayaan ormas dan Komite Pemuda Pembangunan (KPP).
“Insyaallah minggu depan kita tindak lanjuti. Dalam satu tahun ke depan, anggaran yang disiapkan akan mampu memberdayakan seluruh potensi ormas dan KPP,” katanya.
Menurutnya, masih banyak pimpinan komisi dan ormas yang belum memiliki akses komunikasi yang kuat dengan pemerintah. Ia berharap dialog ini dapat menjadi jembatan untuk memperbaiki hubungan tersebut.
Ormas Harus Keluar dari Stigma Negatif
Dalam dialog tersebut, Dian menyoroti masih kuatnya stigma negatif yang melekat pada ormas, terutama di media sosial.
“Kalau kita lihat di media sosial, ormas sering dicap sebagai ‘sampah’ atau ‘meresahkan’. Di Jawa Barat, kita tidak ingin begitu. Kita ingin ormas betul-betul bermanfaat,” tegasnya.
Dian menekankan bahwa peningkatan jumlah ormas tidak boleh hanya berdampak pada kuantitas, tetapi harus berbanding lurus dengan kualitas.
Perkuat Sinergi dengan Aparat dan Pemerintah
Sebagai langkah konkret, Korps Alumni KNPI Jawa Barat terus membangun komunikasi intensif dengan aparat keamanan dan pemangku kebijakan lain.
“Kami sudah audiensi dengan Pak Kapolda, dan akan lanjut ke DPRD. Ini bagian dari upaya membangun sinergitas lintas sektor,” ujar Dian.
Ia mengajak seluruh ormas untuk berkolaborasi, memperkuat jaringan komunikasi, serta menghasilkan karya nyata yang dapat dirasakan masyarakat Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Dian menyebut bahwa Forum Ormas Jawa Barat kini menaungi hampir 1.600 ormas, meningkat jauh dibanding masa KNPI yang hanya sekitar 200 organisasi. Angka ini dinilai menjadi bukti tingginya partisipasi masyarakat, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam hal pembinaan dan peningkatan kualitas.
Ajak Ormas Jadi Motor Perubahan
Dian berharap pertemuan ini menjadi titik awal penguatan program kerja dan akses anggaran bagi ormas hingga ke level Kabupaten/Kota.
“Kita ingin ormas menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah. Ini saatnya kita ubah citra bersama,” tegasnya.
Terakhir, Dian menutup dengan ajakan agar komunikasi tidak berhenti hanya pada kegiatan seremonial.
“Mari kita atur strategi bersama dan buat program yang baik, untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat. Sinergi ini harus terus berlanjut hari demi hari,” pungkasnya.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










