Sementara itu, Wakil Ketua I Baznas Jabar, Rachmat Ari Kusamanto menegaskan, bahwa pelatihan dan sertifikasi hipnoterapi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Insyaallah Baznas Jawa Barat menginisiasi pertama di Indonesia sebuah pelatihan bersertifikasi BNSP untuk hypnotherapy bagi 78 penyuluh agama. Ini pertama di Indonesia karena belum ada penyuluh agama yang bersertifikat BNSP dilatih seperti ini,” ucap Rachmat.
Rachmat menjelaskan, setelah pelatihan selama 4 hari ke depan, penyuluh agama tersebut akan diberikan target-target untuk sebagai salah satu indikator capaian pelatihan hipnoterapi
“Jadi para penyuluh agama nanti setelah empat hari selesai ada KPI. Satu, menurunkan tingkat KDRT, kedua menurunkan tingkat perceraian, ketiga membentuk keluarga yang sakinah, dan keempat literasi zakat,” ungkapnya.
“Jadi kita lihat di daerahnya kenaikan zakatnya tinggi tidak. Empat KPI itu yang akan kita pantau selama 6 sampai 12 bulan,” tambahnya.
Rachmat berharap, pelatihan hipnoterapi bersertifikasi BNSP bagi penyuluh agama ini bisa berkontribusi baik penyelesaian persoalan di masyarakat.
“Sekali lagi ini adalah inisiasi program pertama di Indonesia, kami dukung program pemerintah yang revolusi mental dengan cara ayo penyuluh agama ini berkali ilmu ‘yang bisa membantu untuk revolusi mental itu sendiri. Jadi ketika anak yang bermasalah bukan hanya ada anak yang bermasalah tetapi orang tuanya bermasalah. Dan di sini lah fungsi penyuluh agama bagaimana orang tuanya dinetralkan supaya anak bisa ke depannya menjadi anak yang baik,” paparnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini