bukamata.id – Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jawa Barat telah sepakat untuk menyerahkan ijazah yang ditahan kepada lulusan.
Kesepakatan ini dibuat usai FKSS Jabar menggelar rapat koordinasi yang membahas masalah tersebut.
“Per hari ini mulai menyerahkan (ijazah), itu berdasarkan hasil kesepakatan kemarin pengurus FKSS Jabar yang dihadiri pengurus kabupaten kota,” kata Ketua FKSS Jabar Ade Hendriana dikutip Kamis (20/2/2025).
Dalam kesepakatan itu, terdapat beberapa catatan kepada pemerintah daerah terkait penyaluran Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPUM).
“Tapi ada beberapa permintaan kami, yang paling utama BPMU harus tetap ada, kalau bisa naik. Kita sudah mengalah dengan menyerahkan ijazah tapi BPMU harus tetap ada,” tegasnya.
Sementara itu, kata Ade, total ijazah yang akan diserahkan kepada lulusan totalnya kurang lebih 70 ribu lembar, dengan nilai tunggakan mencapai Rp240 miliar.
“Sekitar 70.000 ijazah kurang lebih. Untuk total tunggakan kemarin dari 70 persen data yang masuk sekitar Rp 240 miliar,” ujarnya.
Ade berharap, pemerintah daerah akan membayar tunggakan tersebut. “Kita sepakat kalau ada syukur tapi kalau tidak ada ya tidak apa-apa. Tapi catatannya BPMU harus tetap ada,” ungkap Ade.
Sementara untuk SMK Swasta, terang Ade, belum ada informasi terkait dari Forum Kepala Sekolah SMK Swasa Jabar. Namun, ia meyakini hal serupa akan dilakukan oleh mereka.
“Untuk sementara belum ada keputusan tapi kemungkinan akan mengekor ke kita juga. SMK dengan SMA walaupun FKSS juga tapi kebijakannya berbeda.
“Untuk tunggakan total itu sekitar Rp 1,3 triliun. Dipotong SMA Rp 240 miliar berarti banyaknya di SMK sekitar Rp 1,1 triliun ya. Karena kan pembiayaannya lebih besar di SMK,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ade mengharapkan keputusan FKSS Jabar ini bisa menyelesaikan masalah ijazah yang berlarut-larut. Dia pun meminta pemerintah untuk memberi apresiasi kepada keputusan tersebut.
“Intinya kesepakatan kami di SMA sepakat akan mulai membagikan ijazah tanggal 20 Februari bersamaan dengan pelantikan gubernur. Kami hanya meminta kompensasi BPMU tetap, kalau ada yang lain ya lebih bagus, minimal BPMU naik sebagai penghargaan kita sudah mengalah,” tutup Ade.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










