bukamata.id – Menjelang akhir Oktober 2025, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah menghadapi tekanan besar setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi atas kasus naturalisasi ilegal tujuh pemain Timnas Malaysia.
Sejak pengumuman penyelidikan, suasana di internal FAM dikabarkan semakin tegang. Upaya banding pun telah diajukan, namun peluang Malaysia untuk lolos dari hukuman berat tampaknya semakin menipis.
Menurut laporan Soha.vn, pengacara yang mewakili FAM mengaku telah menemukan beberapa temuan yang dianggap dapat membantu meringankan posisi mereka di hadapan Komite Banding FIFA.
“Kami menemukan beberapa detail menguntungkan dalam berkas kasus ini,” ujar perwakilan hukum FAM, dikutip media Vietnam tersebut.
Baca Juga: FIFA Bongkar Bukti FAM Palsukan Dokumen, Facundo Garces Bukan Keturunan Malaysia!
Meski begitu, pengacara itu juga menyadari bahwa perjuangan mereka bukan perkara mudah.
“FAM setidaknya tidak berjuang sia-sia,” tambahnya, mengisyaratkan adanya kemungkinan hasil positif dalam proses banding.
Beberapa sumber lokal bahkan menyebutkan FIFA tengah mempertimbangkan kemungkinan peringanan hukuman terhadap tujuh pemain yang dianggap dinaturalisasi secara tidak sah, dengan alasan mereka hanyalah korban dari sistem administrasi FAM yang bermasalah.
Namun demikian, para pengamat meyakini keputusan FIFA soal naturalisasi ilegal tetap akan ditegakkan. Bila itu terjadi, Malaysia akan menanggung konsekuensi besar, termasuk kemungkinan pembatalan hasil pertandingan yang melibatkan pemain-pemain tak memenuhi syarat tersebut.
FAM Terancam Hukuman Berat, Banding ke CAS Dinilai Tak Banyak Harapan
Jika hasil banding di FIFA tidak berpihak pada Malaysia, FAM masih memiliki satu opsi terakhir, yakni membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Namun peluang mereka untuk mengubah putusan sangat kecil. Berdasarkan pengalaman, CAS jarang membatalkan sanksi yang berhubungan dengan validitas dokumen atau status pemain. Lembaga tersebut umumnya hanya menilai aspek prosedural, bukan substansi hukum.
Baca Juga: AFC Ultimatum FAM Malaysia: Selesaikan Banding Pemain Naturalisasi Sebelum Batas Waktu!
Dengan kata lain, langkah FAM ke CAS hanya akan menjadi upaya memperpanjang waktu, bukan solusi yang realistis untuk membebaskan federasi dari sanksi.
FIFA Ungkap Fakta Pemalsuan Dokumen Naturalisasi
Penyelidikan FIFA akhirnya menemukan bukti kuat bahwa FAM terlibat dalam pemalsuan dokumen terkait naturalisasi sejumlah pemain asing.
Salah satu temuan paling mencolok adalah kasus Facundo Garces, pemain naturalisasi Malaysia yang ternyata tidak memiliki garis keturunan dari negeri tersebut.
Media Argentina, CDA, menjadi pihak pertama yang mengungkap fakta ini. Dalam laporan mereka, disebutkan bahwa Garces memberikan informasi palsu soal asal-usul keluarganya.
“CDN memperoleh akses eksklusif ke dokumentasi yang mengonfirmasi kecurigaan FIFA,” tulis Capitaldenoticias.com.ar, dikutip Jumat (31/10/2025).
“Kami memperoleh dokumentasi yang membuktikan bahwa pemain Colon tersebut berbohong tentang asal usulnya dari Malaysia. Enam pesepak bola lainnya juga berada dalam situasi yang sama.”
Hasil investigasi menunjukkan bahwa Carlos Rogelio Fernandez, kakek Garces, lahir di Argentina, bukan Malaysia seperti klaim FAM. Data dari Catatan Sipil Provinsi Santa Fe membenarkan bahwa Fernandez lahir di kawasan Villa Maria Selva, Santa Fe, Argentina.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Dihukum FIFA, Timnas Malaysia Malah Dapat Bonus
“Nyonya Sebastiana Justa Fernandez, lajang, Argentina, penduduk Villa Maria Selva, menyatakan bahwa rumahnya di Jalan 22. Seorang anak laki-laki kulit putih telah lahir, yang ia akui sebagai putranya,” bunyi salah satu bagian dokumen tersebut.
Selain itu, Don Cipriano Garces, yang tercatat sebagai suami Dona Sebastiana, juga dinyatakan sebagai pedagang keliling berkewarganegaraan Spanyol — menegaskan bahwa garis keturunan Garces sama sekali tidak terkait dengan Malaysia.
Masa Depan Sepak Bola Malaysia di Ujung Tanduk
Terungkapnya praktik manipulasi dokumen ini menimbulkan dampak besar bagi reputasi sepak bola Malaysia. Jika FIFA memutuskan sanksi tetap diberlakukan, FAM berpotensi menerima larangan tampil di ajang internasional serta denda finansial dalam jumlah besar.
Sementara itu, tujuh pemain yang terlibat terancam diskors dari seluruh kegiatan sepak bola profesional di bawah naungan FIFA.
Skandal ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas sistem naturalisasi di Malaysia, yang selama ini menjadi strategi utama FAM dalam memperkuat skuad nasionalnya.
Apapun hasil bandingnya, kasus ini sudah menjadi peringatan keras bagi federasi sepak bola di Asia agar lebih transparan dan bertanggung jawab dalam proses naturalisasi pemain.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










