bukamata.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim, jika angka perceraian di Kota Bandung mengalami penurunan pada tahun 2023.
Dikutip dari laman Instagram @bdg.data, Kota Bandung menempati urutan ke-6 dengan jumlah kasus perceraian tertinggi di Jawa Barat, mencapai 5.861 kasus pada tahun 2023.
Jumlah ini menurun dari 7.365 perkara perceraian yang dilansir Pegadilan Agama di tahun 2022.
“Pada tahun 2023, jumlah kasus perceraian di Jawa Barat mencapai 102.280, mengalami penurunan 10% dari tahun sebelumnya. Kota Bandung menempati urutan ke-6 dengan jumlah kasus perceraian tertinggi di Jawa Barat, mencapai 5.861 kasus,” tulis @bdg.data, Kamis (25/4/2024).
Secara umum pada 2023, jumlah kasus perceraian di Jabar mencapai 102.280. Angka ini mengalami penurunan 10 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Open Data Kota Bandung menyebut lebih dari tiga per empat kasus perceraian di Kota Bandung merupakan cerai gugat, menandakan bahwa lebih banyak perceraian diinisiasi oleh pihak perempuan daripada pihak laki-laki.
“Lebih dari tiga per empat kasus perceraian di Kota Bandung merupakan cerai gugat, menandakan bahwa lebih banyak perceraian diinisiasi oleh pihak perempuan daripada pihak laki-laki,” katanya.
Di sisi lain, Pemkot Bandung memiliki sejumlah instrumen untuk penguatan keluarga. Salah satunya Puspaga Kota Bandung, yang merupakan program dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung.
Program penguatan keluarga berbasis perlindungan terhadap anak dan perempuan ini sejalan dengan upaya mencegah potensi konflik di level keluarga, yang berujung perceraian ataupun kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini