bukamata.id – Rencana lanjutan penelitian dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang mendapat sambutan antusias dari kalangan arkeolog dan budayawan. Upaya ini dinilai sebagai langkah penting untuk mengungkap tabir sejarah besar yang selama ini tersembunyi, bahkan situs ini disebut-sebut lebih tua dari Piramida Giza di Mesir.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengumumkan bahwa kajian serta pemugaran lanjutan akan segera dimulai. Situs yang terletak di Kabupaten Cianjur ini diyakini menyimpan rahasia besar peradaban kuno Nusantara yang belum sepenuhnya terungkap.
Riset Baru, Potensi Besar
Arkeolog Ali Akbar mengungkapkan bahwa usulan pemugaran ini merupakan hasil diskusi publik bersama Kementerian Kebudayaan pada Februari lalu. “Saya mengusulkan pentingnya penelitian lanjutan dan pemugaran, dan disambut positif oleh Pak Menteri,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa proses teknis pemugaran akan dimulai dua bulan mendatang, diawali dengan studi teknis untuk menyusun kembali struktur megalitik yang tersembunyi. Fokus penelitian ini tak hanya pada aspek pengetahuan, tetapi juga aplikasi praktis dalam pelestarian situs.
“Dari hasil penelitian sebelumnya, baru sekitar 10 persen struktur Gunung Padang yang berhasil diungkap. Masih banyak bagian yang belum tergali, terutama di kedalaman dan wilayah sekitarnya,” kata Ali. Dari total 29,1 hektare kawasan cagar budaya, baru sekitar 3 hektare yang telah dipugar.
Misteri di Balik Gunung Padang
Penelitian sebelumnya menunjukkan keberadaan struktur bangunan hingga kedalaman 10 meter, yang mengindikasikan bahwa bagian yang terlihat saat ini hanya sebagian kecil dari struktur megah yang sebenarnya. “Potensi sejarah dan kemegahannya luar biasa. Kami berharap proyek ini akan membuka lebih banyak fakta mengenai peradaban kuno Indonesia,” tambah Ali.
Budayawan: Jangan Sekadar Proyek Infrastruktur
Sementara itu, budayawan Cianjur Eko Wiwid turut mendukung langkah ini. Ia menilai riset lanjutan sangat penting tidak hanya untuk menggali artefak, tetapi juga untuk membangun kesadaran generasi muda tentang sejarah peradaban hebat di Nusantara.
“Gunung Padang bukan sekadar situs sejarah. Ini cerminan peradaban yang mungkin belum tertulis dalam buku sejarah kita,” ujarnya.
Namun, Eko mengingatkan pentingnya peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Cianjur dalam menata kawasan sekitar Gunung Padang. Ia berharap proyek ini tidak hanya menjadi proyek infrastruktur semata.
“Perlu penataan serius, mulai dari fasilitas, akses wisata, hingga penguatan aspek budaya lokal,” tegasnya.
Langkah Strategis Pemerintah
Diberitakan sebelumnya, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan pemugaran menyeluruh terhadap situs yang pertama kali ditemukan pada 1914 tersebut. Ini merupakan bagian dari strategi pelestarian dan penggalian kembali warisan budaya Indonesia yang belum sepenuhnya tergali.
Dengan dukungan para ahli dan pelibatan masyarakat, proyek ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam mengungkap sejarah peradaban kuno di Nusantara.