bukamata.id – Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode 2025-2030, Dedi Mulyadi menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan konservasi hutan dan mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Jabar.
Untuk itu, Dedi menekankan pentingnya evaluasi terhadap tata ruang dan keberlanjutan lingkungan di Jabar.
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa salah satu fokus utamanya adalah evaluasi kondisi hutan di Jabar, yang saat ini hanya tersisa sekitar 17-18% dari total luas wilayah. Sayangnya, sebagian besar area hutan tersebut dalam keadaan yang tidak utuh.
“Kalau seperti itu, kebijakannya adalah luasan hutan harus ditambah,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Rabu (12/2/2025).
Pangalengan: Destinasi Wisata Berkelanjutan
Salah satu kawasan yang akan menjadi fokus pengembangan adalah Pangalengan, yang terkenal dengan industri teh dan potensi wisata alamnya.
“Untuk wilayah Pangalengan, menjadi tempat wisata, yang menikmati siapa? Orang yang punya duit berinvestasi wisata, sementara orang yang mengurus teh gajinya rendah, mereka hidupnya miskin. Saya akan gandeng BUMN untuk memperbaiki rumahnya berbasis wisata,” jelasnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti pentingnya menjadikan teh tidak hanya sebagai komoditas untuk diperjualbelikan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi yang memberikan efek positif pada ekonomi dan ekosistem.
“Sehingga teh bukan hanya teh untuk diperjualbelikan, tetapi konservasi yang memberikan efek ekonomi dan ekosistem. Kalau tidak begitu, nanti habis,” ujarnya.
Khawatirkan Pembabatan Hutan yang Merusak Ekosistem
Selain itu, Dedi menyampaikan keprihatinannya terhadap pembabatan hutan yang semakin meluas, terutama di daerah Sukabumi dan wilayah utara Jawa Barat.
“Saya dengar kemarin ada pembabatan lagi, pembabatan lagi. Sukabumi habis, sebelah utara habis. Ini kan karena setiap orang nggak jadi duit, lebih baik dibabat jadi uang. Suatu waktu longsor semua, itu uang nggak ada artinya,” tandasnya.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










