bukamata.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat memfokuskan percepatan penanganan Tuberkulosis (TBC) di 27 Kota/Kabupaten di Jabar.
Wakil Supervisor Dinkes Jabar, Hariyah mengatakan, penanganan dilakukan lantaran kasus TBC di Jabar saat ini masih tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, Kasus TBC di Jabar masih tinggi dikarenakan banyaknya jumlah penduduk. Selain itu, luasnya beberapa daerah kota/kabupaten sehingga untuk mengeliminasi TBC tidak bisa dilakukan dengan cepat.
“Masih tinggi ini mungkin untuk yang kasus di Jawa Barat karena memang jumlah penduduknya yang padat banyak wilayahnya yang luas dan juga ditentukan oleh mobilitas dari penduduknya sendiri banyak,” ucap Hariyah usai rapat penyusunan dokumen perencanaan terkait PP ATM Kabupaten Kota se-Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (14/6/2024).
Menurut Hariyah, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, penyakit ini pun bisa menyebabkan terjadinya penularan resiko tinggi di masyarakat.
“Jadi kita sebisa mungkin harus bisa menyelesaikan pengobatan 6 bulan dan juga untuk memulai pengobatan segera kalau tidak diobati segera bisa menularkan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, beberapa daerah di Jabar telah melakukan pengobatan TBC dengan baik yakni Kota Sukabumi, Kota Banjar dikarenakan dengan daerah tersebut tidak terlalu luas sehingga penangananya pun dapat dilakukan dengan cepat.
“Banjar kasusnya pun sedikit jadi lebih intens untuk memantaunya sehingga dia pasti bakal berhasil sampai selesai pengobatannya, beda dengan Kabupaten Bogor yang wilayahnya luas jumlah penduduknya banyak padat ini masih sangat sedikit yang sampai selesai sembuh pengobatan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini