bukamata.id – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selalu identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Mereka bertugas untuk pengibaran dan penurunan bendera di momen bersejarah Republik Indonesia ini.
Siapa sangka ada cerita panjang di balik Paskibraka terbentuk. Sejarah Paskibraka tercatat dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Nomor 0065 Tahun 2015 tentang Penyelanggaran Kegiatan Pengibar Bendera Pusaka.
Dalam Permenpora itu terungkap, Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika itu proklamasi dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, pada Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB.
Usai Proklamasi untuk kali pertama secara resmi diperdengarkan, bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendraningrat.
Singkat cerita, ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Dalam situasi itu, gagasan mengenai Paskibra lahir.
Kala itu, pemerintahan ibu kota Indonesia berada di Yogyakarta. Menjelang HUT ke-2 RI, Presiden Soekarno menyuruh ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar guna menyiapkan pengibaran bendera di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Mayor Husein Mutahar berpendapat, sebaiknya pengibaran bendera dilakukan oleh para pemuda Indonesia.
Lantaran masih alam keadaan darurat, maka Husein Mutahar hanya menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putri serta 2 orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini