bukamata.id – Bagi Shofi Shofiah, Bandung bukan sekadar kota tempat menimba ilmu. Ia menyebutnya rumah kedua tempat di mana setiap hujan, jalanan, dan senyum orang-orangnya menghadirkan rasa romantis yang tak tergantikan.
Mahasiswi semester tujuh jurusan Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini dikenal sebagai sosok aktif, cerdas, dan hangat. Ia akrab disapa Shofi atau Fia oleh teman-temannya. Di sela padatnya jadwal kuliah dan kegiatan organisasi, Shofi masih menyempatkan diri menjadi asisten laboratorium dan guru fisika di salah satu SMA setiap akhir pekan.
“Aku senang berbagi ilmu, apalagi ketika bisa melihat siswa-siswi mulai memahami konsep fisika yang tadinya mereka anggap sulit,” ujar Shofi saat ditemui, Jumat (31/10/2025)
Antara Akademik dan Aktivisme
Dalam bidang akademik, Shofi pernah berkolaborasi dengan dosen dan rekan-rekannya untuk menerbitkan publikasi ilmiah di Google Scholar. Namun, kiprahnya tak berhenti di laboratorium. Ia juga aktif di berbagai organisasi, mulai dari Ikatan Pelajar Putri Persis, Himpunan Mahasiswi Persis Kabupaten Bandung Barat, hingga kegiatan sosial dan literasi di Perpustakaan Desa Padalarang.
Tahun 2024 lalu, Shofi dipercaya menjadi Duta Keterbukaan Informasi Publik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebuah pengalaman yang ia sebut sebagai “panggung kecil” untuk belajar tentang transparansi dan komunikasi publik.
“Bagi aku, belajar itu nggak cuma soal teori di kampus, tapi juga soal bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Mojang yang Romantis dan Pencinta Buku
Sebagai Mojang Pendidikan Fisika 2022, Shofi dikenal berkepribadian lembut, berpikiran terbuka, dan penuh rasa ingin tahu. Hobinya beragam mulai dari membaca, menulis, mendengarkan musik, hingga menonton film.
Buku-buku karya Syahid Muhammad dan Soe Hok Gie menjadi bacaan favoritnya, sementara lagu-lagu dari Barasuara, Olivia Rodrigo, dan Billie Eilish kerap menemani kesehariannya. Untuk urusan film, ia tak bisa jauh dari Marvel dan kisah-kisah romantis, karena di sana, katanya, “ada fisika dan perasaan yang berjalan beriringan.”
Tentang Bandung, Kota yang Diciptakan Saat Tuhan Tersenyum
Ketika ditanya tentang kenangan paling berkesan di Bandung, Shofi tak ragu menjawab dengan nada lembut.
“Bandung itu romantis. Orang-orangnya ramah, suasananya hangat, tempatnya penuh inspirasi. Rasanya kayak dipeluk setiap hari,” katanya.
Ia mengutip kalimat legendaris dari Martinus Antonius Weselinus Brouwer, “Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.”
Namun baginya, Bandung juga tempat di mana air mata bisa menjadi inspirasi. “Aku sering menangis di Bandung, tapi bukan karena sedih. Justru di tangisan itu ada semangat baru untuk melangkah dan menemukan hal baru. Setelah badai, ada pelangi yang indah banget,” ucapnya pelan.
Jejak Favorit dan Rekomendasi dari Shofi
Shofi punya daftar pribadi tentang Bandung yang wajib dijelajahi. Untuk membaca buku, ia menyarankan Perpustakaan Bunga di Tembok, tempat yang menurutnya “tenang dan punya aroma kopi yang hangat.”
Untuk nuansa modern, ia memilih Braga dan Ciumbeuleuit, sementara untuk menikmati citylight, Cilengkrang atas jadi destinasi tersembunyi yang ia sebut sebagai hidden gem.
Lebih lanjut, Shofi tak lupa merekomendasikan oleh-oleh khas Bandung seperti Tiramisusu, Bolu Susu Lembang, atau roti dari Kedai Roti Ibu Saya.
“Bandung itu ramah, indah, dan penuh nuansa. Dari kalcer sampai jalan-jalan sederhana, semua bisa kamu temukan di sini,” ujarnya dengan mata berbinar.
Bagi Shofi, satu kata sudah cukup menggambarkan Bandung: Romantis.
Baca Berita bukamata.id lainnya di Google News










