bukamata.id – Sebuah rumah milik warga di Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak berat setelah tertimpa longsor, Minggu (20/4/2025).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sang pemilik rumah, Eli Hermawati, bersama empat anggota keluarganya terpaksa mengungsi untuk sementara.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmanaijaya, menyampaikan bahwa longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi.
Derasnya curah hujan memicu longsornya tebing di samping rumah korban, yang kemudian menimpa bangunan hingga dinding rumah ambrol.
“Beruntung korban dan keluarganya sudah keluar dari rumah setelah mendengar suara gemuruh yang cukup keras. Ini menyelamatkan mereka dari kemungkinan lebih buruk,” ujar Asep, Senin (21/4/2025).
Untuk sementara, keluarga Eli mengungsi ke rumah kerabat demi menghindari risiko longsor susulan, mengingat intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi. BPBD juga mengimbau empat kepala keluarga lain yang rumahnya terancam longsor untuk segera mengungsi saat hujan deras turun, terutama pada malam hari.
Hingga kini, penanganan terhadap lokasi longsor masih terkendala keterbatasan personel. Namun, sejumlah petugas bersama relawan telah dikerahkan untuk membantu membersihkan material longsor dan memperkuat tebing guna mencegah bencana susulan.
“Kami sudah menempatkan relawan dan petugas di lokasi untuk penanganan cepat. Langkah ini penting agar tebing yang sudah longsor tidak kembali ambrol dan mengancam rumah-rumah di sekitarnya,” jelas Asep.
Ia juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti lereng bukit dan bantaran sungai.
Masyarakat diharapkan segera mengungsi bila melihat tanda-tanda alam yang mengindikasikan potensi bencana.
“Kami telah menyiagakan sekitar 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) se-Kabupaten Cianjur untuk melakukan pengawasan, pelaporan, dan evakuasi jika diperlukan. Masyarakat harus tetap siaga karena potensi bencana masih tinggi, terutama saat malam hari,” pungkasnya.