Close Menu
Bukamata.idBukamata.id
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Terbaru

Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?

Rabu, 21 Mei 2025 14:58 WIB

Kabar Baik! Gaji ke-13 Tetap Cair untuk PPPK yang Dilantik Mei 2025, Ini Syaratnya

Rabu, 21 Mei 2025 14:30 WIB

Bandung Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Longsor hingga Akhir Juni

Rabu, 21 Mei 2025 13:20 WIB
Facebook X (Twitter) Instagram
Terbaru
  • Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?
  • Kabar Baik! Gaji ke-13 Tetap Cair untuk PPPK yang Dilantik Mei 2025, Ini Syaratnya
  • Bandung Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Longsor hingga Akhir Juni
  • Rumor Transfer Persib 2025: 6 Pemain Jadi Bidikan, 7 Dilepas
  • Dirumorkan Gabung Dewa United, Edo Bakal Touring ke Tangerang
  • Long Weekend Menanti, Ini Jadwal Libur Idul Adha 2025
  • Presiden Prabowo Pilih Dua Sapi Raksasa dari Bandung Barat untuk Kurban Idul Adha 2025
  • Terobosan Kesehatan Nasional: Bio Farma Kantongi Izin Edar Radiofarmaka FloDeg untuk Diagnostik Kanker
Facebook Instagram YouTube X (Twitter)
Bukamata.idBukamata.id
Rabu, 21 Mei 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Persib
  • Index
Bukamata.idBukamata.id
Home»Berita

Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi Dikritik: Pejabat Hiburan Rakyat Mirip Baim Wong

Aga GustianaMinggu, 13 April 2025 09:21 WIB
Gubernur Jawa Barat terpilih 2025-2030, Dedi Mulyadi. (Foto: net)

bukamata.id – Gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah menjadi sorotan tajam dari pegiat media sosial sekaligus komentator politik, Eko Kuntadhi. Ia menilai sejumlah kebijakan Dedi cenderung populis dan lebih berorientasi pada pencitraan ketimbang menyelesaikan masalah secara substansial.

Salah satu yang menjadi perhatian Eko adalah pendekatan Dedi dalam berkomunikasi dengan publik melalui kanal YouTube pribadinya. Menurut Eko, konten yang disajikan cenderung menghibur dan emosional, bahkan mirip dengan gaya konten selebritas seperti Baim Wong.

“YouTube-nya Dedi Mulyadi kan kaya mirip-mirip Baim Wong, ada nangis-nangisnya. Itu hiburan, tapi gubernur harus lebih dari sekadar menghibur. Fungsinya tak bisa disamakan dengan figur publik hiburan,” ujar Eko dikutip Minggu (13/4/2025).

Bongkar Bangunan di Puncak: Gebrakan atau Sekadar Show?

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Gunting Anggaran Media 94%, Pakar: Harus Terbuka Terima Kritik Masyarakat

Eko juga menyoroti langkah Dedi membongkar bangunan hiburan liar di kawasan Puncak. Meski tindakan ini diklaim sebagai upaya mengatasi banjir, Eko menilai pendekatan tersebut terlalu parsial dan berpotensi hanya menjadi aksi simbolis belaka.

“Kalau cuma bongkar satu-dua bangunan, itu bukan solusi. Penanganan kawasan Puncak harus menyeluruh, menyasar ratusan bangunan ilegal. Kalau tidak, itu hanya show untuk YouTube. Kita tepuk tangan, menangis, lalu selesai,” katanya.

Baca Juga:  Banjir Besar di Bekasi, Dedi Mulyadi Soroti Buruknya Tata Ruang

Menurut Eko, penataan kawasan yang berkelanjutan dan sistematis jauh lebih penting daripada aksi tunggal yang viral.

Insentif Pajak Kendaraan Dinilai Tak Adil

Tak hanya soal kebijakan tata ruang, Eko juga mengkritisi kebijakan pemutihan denda pajak kendaraan bermotor. Ia menilai kebijakan tersebut tidak adil bagi masyarakat yang selama ini taat membayar pajak.

“Bayangkan, yang taat pajak tidak dapat insentif, tapi yang melanggar justru diampuni. Ini menciptakan insentif negatif dalam tata kelola pajak,” ujarnya.

Lebih jauh, Eko memperingatkan potensi kerugian besar dari kebijakan tersebut. Ia menyebut, jika tak dikendalikan, penghapusan denda pajak bisa menyebabkan kehilangan potensi pendapatan daerah hingga Rp30 triliun.

Baca Juga:  Cagub Dedi Mulyadi Janji Tambah Anggaran Dana Rutilahu

“Uang sebesar itu bisa untuk membangun sekolah, fasilitas umum, dan bantuan sosial. Kalau hilang karena kebijakan populis, masyarakat yang paling dirugikan,” tambahnya.

Tantangan Kepemimpinan di Era Digital

Kritik Eko Kuntadhi menggambarkan tantangan baru dalam kepemimpinan era digital—di mana popularitas di media sosial tak selalu sejalan dengan efektivitas kebijakan. Ia mengingatkan bahwa jabatan publik bukan sekadar soal pencitraan, tetapi juga soal dampak nyata bagi masyarakat luas.

“Gubernur bukan YouTuber. Kita butuh pemimpin yang bukan hanya viral, tapi juga visioner,” pungkas Eko.

Berita Lainnya

Sani Aqila, ‘Ibu Kelinci’ Dedi Mulyadi Resmi Menikah Proyek Wisata Eiger Camp Disegel, Gubernur Jabar Ungkap Potensi Kerawanan Bencana Plesiran ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Indramayu Lucky Hakim Terancam Sanksi Pemberhentian
Baim Wong Dedi Mulyadi gubernur jawa barat
Share. Facebook Twitter WhatsApp

Jangan Lewatkan

Program Barak Militer untuk Anak Nakal Dikritik, Dedi Mulyadi: Di Mana Letak Salahnya?

Rabu, 21 Mei 2025 14:58 WIB

Kabar Baik! Gaji ke-13 Tetap Cair untuk PPPK yang Dilantik Mei 2025, Ini Syaratnya

Rabu, 21 Mei 2025 14:30 WIB

Bandung Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Longsor hingga Akhir Juni

Rabu, 21 Mei 2025 13:20 WIB

Presiden Prabowo Pilih Dua Sapi Raksasa dari Bandung Barat untuk Kurban Idul Adha 2025

Rabu, 21 Mei 2025 10:55 WIB

Terobosan Kesehatan Nasional: Bio Farma Kantongi Izin Edar Radiofarmaka FloDeg untuk Diagnostik Kanker

Rabu, 21 Mei 2025 10:45 WIB

Euforia Persib Juara Tercoreng Aksi Begal, Tiga Remaja Jadi Korban saat Konvoi di Bandung

Rabu, 21 Mei 2025 10:00 WIB
Terpopuler

Edubot Gandeng UI dan UPI, Hadirkan AI Pendidikan Sesuai Kurikulum Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 15:39 WIB

Lemhannas Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi: Barak Militer Bukan Tempat Rehabilitasi

Selasa, 20 Mei 2025 19:00 WIB

Gempa Bumi Sumedang Hari Ini M3,7: Pusat di Darat, Analisis BMKG dan Potensi Susulan

Rabu, 21 Mei 2025 08:12 WIB

Besaran TPP PPPK 2025 Naik? Ini Rincian Tunjangan Berdasarkan Golongan

Minggu, 18 Mei 2025 14:45 WIB

Misteri Weton Jumat Pahing: Membedah Karakter, Rezeki, Cinta, dan Masa Depan dalam Tradisi Jawa

Jumat, 25 April 2025 10:17 WIB
Facebook Instagram YouTube
Bukamata.id © 2025
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.